Rabu, Mei 13, 2009

Ribuan Keluarga Simbolon Rayakan Natal di JCC Senayan

Kamis, 20 Desember 2007 - 19:46 wib Siswanto - Okezone JAKARTA-Perayaan Natal 2007 keluarga besar Simbolon se Indonesia yang dilaksanakan di Asembly hall JCC, Senayan Jakarta, Kamis (20/12/2007) dihadiri oleh 5.000 umat Kristiani. Acara berlangsung meriah. Selain diikuti keluarga Simbolon se Jabotabek, juga hadir utusan dari berbagai daerah. Seperti Samosir, Pematangsiantar, Medan, Jambi, Riau, Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Kalimantan dan Bali. Dalam sambutannya, Ketua Umum Punguan Simbolon Bohot Boruna se Indonesia (keluarga besar Simbolon se Indonesia) Effendi MS Simbolon mengatakan perayaan Natal akbar ini baru pertama kali dilaksanakan. Selain memperingati hari kelahiran Yesus Kristus, juga dimaksudlkan untuk mempererat persaudaraan solidaritas dan melestarikan nilai-nilai budaya Batak sebagai bagian dari budaya nasional. Selain itu, keluarga besar Simbolon juga mengundang seluruh perwakilan marga-marga yang ada di kalangan orang Batak sebanyak 141 marga. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu harmoni yang kondusif dalam pluralisme di kalangan orang Batak. Anton Simbolon, sekjen keluarga besar Simbolon di sela-sela acara mengatakan, saat ini keluarga besar Simbolon sedang merancang kegiatan pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah di Pulau samosir. "Tujuannya, untuk mengurangi arus urbanisasi penduduk di sana," ujarnya. Menurut panitia perayaan Natal keluarga besar Simboklon, Ny Diana Simbolon, pemberdayaan masyarakat akan dilakukan dengan mengembangkan usaha kecil menengah, sehingga petani dan lain-lain di sana bisa kita dukung dengan membantu misalnya pinjaman dana. "Dengan demikian kita harapkan tercipta lapangan kerja," kata Ny Diana. Kedepan, keluarga besar Simbolon akan mengelola dana abadi yang merupakan iuran dari marga Simbolon. Selanjutnya, dana yang telah terkumpul itu akan disalurkan melalui pemberian kredit. Ny Diana mengatakan, di Samosir umumnya masyarakat memiliki mata pencarian sebagai petani palawija. "Karena minimnya lapangan kerja, kebanyakan penduduk merantau ke kota-kota lain," tandasnya. (sjn)

Pengurus Harian Forum Komunikasi PARNA

Ketua Umum: Drs Ather Simbolon - 0811.8804.72 Wkl Ketua Umum: Ir Martuama Saragi, MM - 0816.1688.021 Sekretaris Jendral: Drs Polisten Munthe - 0815.9854.408 Bendahara Umum: Ir Toga Sigalingging, MM - 0813.1098.6162 Ketua-1 Bid. Organisasi: DR Juang Sitanggang - 021.7016.8880 Ketua-2 Bid. Sosial: Ir Ramses Simbolon, MBA - 0811.989.265 Ketua-3 Bid. Usaha & Dana: Timotius Tumbur Simbolon, SH - 0813.1828.38 Ketua-4 Bid. Adat-Istiadat: St Berlin Simarmata - 0811.8087.17 Ketua-5 Bid. SDM: H. DR Ir Zaenal Arifin Dalimunthe, MM - 0811.9693.614 Sekretaris-1: Wan Moratua Tinambunan - 0811.8379.69 Sekretaris-2: Drs Mangihut Simarmata - 0812.8873.444 Bendahara-1: Ir Herbert Hutapea - 021.5842.203 Bidang Organisasi: Drs Edward Sigalingging, MSc - 0812.1948.811 Bidang Organisasi: Drs Herbin Tamba - Bidang Organisasi: Drs Letkol Luhut Simbolon, MSi - 0813.7488.868 Bidang Sosial: Lutfi Sapma Simarmata, SE, MMP - 0818.0729.0089 Bidang Usaha & Dana: Ir Amal Effendy Simbolon - 0812.9217.857 Bidang Usaha & Dana: Drs Bistok Simbolon, Ak. Bidang Adat-Istiadat: Walter Simanihuruk - 0813.8639.9050 Bidang SDM: DR Kol Bisler Simbolon - 0812.9237.893 Bidang SDM: St Jordan Tinambunan, SPd - 0812.9711.390 Bidang SDM: Jamaraden Sigalingging, SiP - 0812.1391.028 Bidang Kom&Info: Santun Tumanggor - 0813.1003.6468 Bidang Kom&Info: Bachtiar Sitanggang, SH - 0816.9500.20 Bidang Kom&Info: Benget Besalicto Tinambunan - 0812.8378.789 Bidang Hub. Internasional: Drs Richard Simbolon - 0817.8851.26 Bidang Hub. Internasional: Drs Lasro Simbolon, MA - 08138443.8749 Bidang Hub. Internasional: H. Ir Marhaban Sigalingging, MM - 0812.9096.032 Hotline service: 0815 9854 408 atau ke e-mail: fkparna.jabodetabek@gmail.com

Marga Simarmata Mangulosi dan Mendoakan Drs Effendi MS Simbolon

Sumber: Anthon Simbolon – 26 Januari 2009 Punguan Pomparan memberikan Ulos (mangulosi) dan mendoakan sebagai simbol memberangkatkan Drs. Effendi Muara Sakti Simbolon sebagai calon legislatif dari PDIP untuk DPR RI dari daerah pemilihan (DAPIL) III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu). Peristiwa itu disaksikan oleh kurang lebih 1500 orang Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna Se-Jabodetabek dalam Pesta Partangiangan Perayaan Bona Taon dan HUT Ke-40 yang berlangsung di Gedung Sejahtera, Jakarta (26/1/2009) Pada kesempatan yang sama, Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dan Boruna, memberikan Ulos (mangulosi) dan mendoakan menepungtawari dan mendoakan para Calon Legislatif dari Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata yang ada di Jakarta. Drs Effendi MS Simbolon yang diwakili istrinya memohon doa restu dan dukungan kepada seluruh Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna khususnya yang ada di daerah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu karena keberhadilan dan kemenangan Effendi Simbolon adalah kemenangan kita semua. Ketua Panitia St. B. Simarmata mengatakan bahwa acara ini, disamping Pesta Bona taon dan Pelantikan Pengurus Periode 2009-2012 juga dimaksudkan untuk menepungtawari dan mendoakan para Calon Legislatif dari Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dan Calon legislatif dari PARNA yang ada di Jakarta. Dengan harapan agar para calon tersebut berhasil menggapai cita-citanya dan mereka kelak menjadi orang kebanggan bangsanya. Acara dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta WTP Simarmata, MA (mantan Sekjen HKBP) dengan mengambil Thema “Hendaklah kamu sehati, sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (Filip 2:2) dengan subtema: Melalui Pesta Partangiangan Bona taon, Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna, kita tingkatkan Persatuan dan Persaudaraan.

Pelantikan Pengurus Wilayah Bandung

Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Drs Effendi Muara Sakti Simbolon, Sabtu 18 Oktober 2008 melantik secara resmi Pengurus PSBI Wilayah Bandung periode 2007-2012. Dalam sambutannya, Effendi MS Simbolon mengatakan dengan dilantiknya kepengurusan PSBI Wilayah Bandung Raya ini diharapkan dapat bekerja sungguh-sungguh dengan memberdayakan seluruh fungsi/bidang yang ada secara optimal sehingga komunitas Simbolon dohot Boru dan Bere di daerah ini bisa merasakan kehadiran PSBI dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya. Adapun susunan pengurus yang dilantik adalah Drs. K. Simbolon, P. Simbolon, Ir. B. Simbolon, D. Simbolon, SH (masing-masing sebagai penasehat); Marolop Simbolon, SH., MH (Ketua Wilayah); Mangara Simbolon (Wakil Ketua); Drs. J. Simbolon (Sekretaris); S. Simbolon (Wakil Sekretaris); S. Pangaribuan (Bendahara); E. Marbun, SAB (Wakil Bendahara); Op. Charisa Simbolon (Ketua Bidang Adat); DR. Ir. Tulus Simbolon, MSIE (Ketua Bidang SDM); Pdt. DR. M. Simbolon, S.Th (Ketua Bidang Rohani); Drs. R. Simbolon, Ak. (Ketua Bidang UKM dan Koperasi); DR. Columbus Simbolon, MT (Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan); Agung Simbolon, ST (Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga); E. Marbun, SAB (Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi); Winner J. Bakara, SH (Ketua Bidang Hukum dan HAM); Ny. Siti Hormala Br. Simamora, BA (Ketua Bidang Peranan Wanita) Dengan pelantikan pengurus PSBI Wilayah Bandung Raya ini, maka kepengurusan PSBI wilayah yang sudah dilantik sudah mencapai sepuluh wilayah yaitu PSBI wilayah Medan, Pematang Siantar, Simalungun, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Asahan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Muara, Dairi, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Aceh Barat, Riau, Jambi, Batam, Balik Papan, dan Pontianak. Turut mendampingi yang didampingi Pengurus Pusat PSBI Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian), Drs. Anthon Simbolon, M.Si (Sekjen), Hatta Simbolon, SE., SH (Ketua Bidang Organisasi dan Pengkaderan), Drs. Richard Simbolon (Ketua Bidang Luar Negeri), Ranggu Simbolon, MM (Ketua Bidang UKM dan Koperasi). Dalam laporannya, Ketua PSBI Wilayah Bandung Raya mengatakan bahwa saat ini anggota PSBI Wilayah Bandung Raya dan sekitarnya yang terdaftar sesuai data Pesta Bona Taon 2008 berjumlah 852 KK yang terbagi dalam 10 sektor; Sektor Bandung Timur A (129 KK); Sektor Bandung Timur B (159 KK); Sektor Bandung Tengah (56 KK); Sektor Bandung Utara (37 KK); Sektor bandung Barat (130 KK); Sektor bandung Selatan A (63 KK); Sektor Bandung Selatan B (71 KK); Sektor Majalaya (52 KK); Sektor Rancaekek (43 KK); Sektor Cimahi (113 KK) dan masih ada lagi sekitar 150 KK yang saat ini belum terdaftar. (Anthon Simbolon) Sumber: Anthon Simbolon – Minggu, 19 Oktober 2008

Effendi Simbolon, Anggota DPR-RI dan Alumni Angkatan 82 Bantu SMA Negeri 3

Sumber: effendisimbolon.blogspot.com – 29 Juli 2008 12:01 PM Jakarta, Pelita, 29 September 2008 Anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon mengunjungi almamaternya SMA Negeri 3 Jakarta di Jl. Setiabudi II Jakarta Selatan, kemarin. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI Jakarta H. Margani M Mustar didampingi Kasubdis SMU H Amsani. Dalam kunjungan tersebut Effendi Simbolon memberikan bantuan kepada almamaternya berupa renovasi gedung perpustakaan dan laboratorium. Effendi Simbolon, anggota DPR-RI yang juga Ketua Alumni SMA Negeri 3 Teladan 82 menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Ikatan Alumni Teladan 82 dengan SMA Negeri 3 Jakarta. Menurut Effendi Simbolon, bantuan yang diberikan tersebut merupakan hasil urunan seluruh alumni '82 yang berjumlah sekitar 600 orang yang terdiri dari berbagai kalangan. Ia berharap agara sumbangan tersebut dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan minat baca siswa khususnya dan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 3 pada umumnya. Saya sangat bersyukur bersama teman-teman diberi kesempatan Tuhan untuk melakukan sumbangsih kepada almamater tercinta yang telah mendidik kami semua, ujarnya. Langkah Effendi Simbolon bersama teman-temannya merupakan respon terhadap ajakan Menko Kesra Aburizal Bakri yang juga alumni SMA Negeri 3 Jakarta. Dalam kesempatan meresmikan selesainya renovasi Gedung Utama SMAN 3 pasca kebakaran pada 23 Pebruari lalu, Aburizal Bakri mengajak seluruh alumni SMA Negeri 3 untuk memberikan sumbangan kepada almaternya demi peningkatan SMA Negeri 3 dimasa mendatang Dan ajakan tersebut langsung direspon para alumni '82 yang dipimpin Effendi Simbolon. Gedung yang akan direnovasi terdiri atas 3 lantai. Rencananya lantai 1 akan diperuntukkan bagi ruang perpustakaan, lantai 2 laboratorium Bahasa dan e-Library. Sedangkan Lantai 3 untuk Laboratorium Komputer. Bantuan yang diberikan tersebut tidak hanya renovasi fisik gedung, tetapi mebeler dan sistem. Rencanannya pada Juli 2008 renovasi tersebut selesai. Seusai menyaksikan acara penandatanganan kerjasama, Effendi Simbolon secara simbolis memberikan kenang-kenangan berupa kaos Alumni SMA Negeri 3 Angkatan '82 kepada Kepala Dinas Dikmenti dan SMA Negeri 3. (kim) Diposkan oleh Effendi MS Simbolon di 9/29/2008 12:01:00 PM

Kantor Pusat PSBI Diresmikan

Sumber: simbolonindonesia.wordpress.com – Minggu, 2 Desember 2007 Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Drs Effendi MS Simbolon, Sabtu 1 Desember 2007 meresmikan kantor baru Pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia yang berlokasi di Jalan Danau Toba No.77, Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung papan nama dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti, sementara pengguntingan pita dilakukan oleh Ny. Effendi Simbolon Br Tobing. Turut hadir pada saat peresmian Mayjen TNI Mahidin Simbolon (Penasehat), Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian), Drs. Anthon Simbolon, MSi (Sekjen), Ketua Punguan Simbolon dari daerah seperti Drs. Washington Simbolon (Medan), Jonner Simbolon (Dairi), Arliman Simbolon, SH (Riau), Drs. Victor Simbolon (Samosir), Ir. Halomoan Simbolon (Lampung), Edison Simbolon (Surabaya), Drs. Lukman Simbolon (Yogyakarta), Albert Simbolon, SH., MH (Jambi), Idris (Lurah Tanah Abang) dan seluruh Pengurus Harian lainnya. Dalam sambutannya Effendi MS Simbolon mengatakan bahwa peresmian kantor pusat ini merupakan salah satu amanat Kongres Nasional I Punguan Simbolon yang diselenggarakan di Tuktuk Siadong, Tomok Samosir pada tanggal 28-29 Juni 2007 yang lalu, dengan maksud agar seluruh fungsi-fungsi yang ada dalam kepengurusan bisa berjalan baik sesuai program kerja yang telah ditetapkan. Effendi juga menegaskan bahwa Organisasi Keluarga Simbolon yang jumlahnya kurang lebih 68.000 (enam puluh delapan ribu) keluarga ini adalah organisasi sosial kemasyarakatan atau organisasi masyarakat adat dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui usaha-usaha seperti pendidikan peningkatan kualitas SDM, Usaha Kecil Menengah (UKM), koperasi, bantuan hukum dan lain sebagainya. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan urusan politik. Setiap keluarga memiliki kebebasan untuk untuk menyalurkan aspirasi dan hak politiknya masing-masing. Marga Simbolon yang terdiri atas beragam latar belakang pendidikan, profesi, sosial ekonomi sudah saatnya disinerjikan untuk meningkatkan kepedulian bukan saja terhadap kampung halaman, tetapi juga terhadap sesama, lingkungan masyarakatnya dan terhadap pembangunan bangsa dan negaranya, demikian Effendi MS Simbolon. Dalam sambutannya, ketua panitia peresmian Ir. Gumanti Naek Simbolon mengatakan bahwa sebelum memiliki kantor tetap, Punguan Simbolon telah mampu menciptakan even akbar Pesta Danau Toba “Visit Samosir 2007” selama seminggu (1-7 Juli 2007) di Samosir. Tentu dengan peresmian kantor baru ini akan bisa melahirkan karya-karya besar di masa depan. Kantor ini juga sekaligus merupakan kantor/sekretariat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Wilayah Jabodetabek. Adapun susunan pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia adalah Dr. Abraham Marham Simbolon, Prof Dr. Olo Simbolon, Mayjen TNI Mahidin Simbolon, Drs. Midian Simbolon, Ir. Anton Simbolon, Win Gasa Simbolon, Drs. HT Simbolon, Drs. Theopulus Simbolon, Marihad Simbolon, Drs Lamostar Simbolon, Washington Simbolon, Drs. Kuet Allan Simbolon, MA (masing-masing sebagai Penasehat). Drs Effendi MS Simbolon (Ketua Umum), Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian); Kolonel Drs. Anthon Simbolon, MSi (Sekretaris Jenderal); Ir. Ramses Simbolon, MBA (Wakil Sekjen); Alirman Simbolon, SH (Wakil Sekjen); Ir. Bintatar Hutabarat (Bendahara Umum); Drs. Mangapul Simbolon (Wakil Bendahara), Ir. Gumanti Naek Simbolon (Wakil Bendahara), Paumar Simbolon (Ketua Bidang Adat dan Seni Budaya); Pdt. Eldarton Simbolon, STh (Ketua Bidang Rohani); Ranggu Simbolon, BA (Ketua Bidang Ekonomi Rakyat); Drs. Richard Simbolon (Ketua Bidang Eksternal/Mitra Kerja); Dr. Ir. Ivan Djalagat, MSc (Ketua Bidang SDM); Hatta Simbolon, SE., SH (Ketua Bidang Organisasi); Ir. Mangindar Simbolon (Koordinator Regional I Sumut); Kolonel Mangasi Simbolon (Koordinator Regional II Sumatera minus Sumut); Drs. Irianto Simbolon, MBA (Koordinator Regional III-Jawa, Bali dan Luar Negeri); Djintar Simbolon, SH (Koordinator Regional IV-IBT).

Pesta Bolon : Ketika Marga Memanggil

Sumber: WAP INDOSIAR – Selasa, 24 Juli 2007 Reporter : Sudrajat Juru Kamera : Dedi Effendy Editor : Wahyu Indra Rukmana Tayang : Selasa, 24 Juli 2007, Pukul 12:30 WIB Bila berbicara tentang suku Batak, kita tidak bisa lepas dari tanah leluhurnya di puncak Pusuk Buhit, Kampung Sianjur Mula Mula, sekitar kurang lebih 8 kilometer dari ibukota Kabupaten Samosir, Pangururan. Menurut legenda, di Pusuk Buhit inilah pertama kali nenek moyang orang Batak, yang disebut Si Raja Batak menetap dan menebarkan keturunannya dalam ratusan marga yang ada sekarang. Dari mana asal muasal si Raja Batak ?. Hingga saat ini masih simpang siur. Ada menyebutkan ia datang dari Thailand berlayar melewati Semenanjung Malaysia dan akhirnya menetap di Sianjur Mula Mula. Versi lainnya menyebutkan si Raja Batak berasal dari India, lalu bermukim di pinggiran Danau Toba. Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200, atau awal abad ke-13 dan sebutan Si Raja Batak, bukan karena ia adalah raja, melainkan bentuk penghormatan. Situs dan prasasti ini banyak diyakini peninggalan si Raja Batak. Seperti mata air ini, yang menurut cerita masyarakat setempat digunakan si Raja Batak untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Tempat ini sangat tertutup, sehingga tidak sembarang orang bisa mengunjunginya. Sayangnya sejarah tentang si Raja Batak sebagian masih tersimpan rapi di negeri Belanda. Patung dan prasasti ini hanya, tidak lengkap menceritakannya. Rumah atau Sopo yang berisi patung patung ini adalah salah satu tempat tinggal keturunan atau anak si Raja Batak yang bernama Guru Tatea Bulan. Di kampung Sianjur Mula Mula ini, Guru Tatea Bulan hidup bersama pengawalnya dan mengembangkan keturunannya. Di kampung ini terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang tinggal dan sebagian besar hidup dari bertani. Sebagian besar mereka bermarga Sagala. Sebagian besar mereka tinggal di rumah panggung atau orang Batak menyebutnya Jabu Gorga yang merupakan rumah asli orang Batak. Rumah ini dipenuhi ukiran ukiran dan patung. Pada bagian depannya selalu terpampang kepala kerbau yang melambangkan orang Batak Toba. Dan gambar cecak, yang mencirikan khas orang Batak secara keseluruhan. Sebelum masuk selalu ada tangga yang jumlahnya ganjil. Dan pintu masuk yang rendah agar setiap orang yang hendak masuk harus menundukan kepala sebagai penghormatan terhadap si pemilik rumah. Di kampung ini juga terdapat prasasti tempat menyimpan harta karun si Raja Batak atau yang disebut Batu Hobon. Konon di dalam batu ini terdapat harta benda milik si Raja Batak. Tidak jelas nilainya, namun hingga saat ini tidak satu orang pun yang berhasil membukanya. Hingga detik ini, sebagian orang Batak meyakini tanpa si Raja Batak, tidak akan pernah ada yang namanya suku Batak. Konon dari dialah lahirnya lima sub etnis, yaitu etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing dan Pakpak. Dari sub etnis ini lahirlah sekitar lima ratus marga yang tersebar ke pelosok nusantara, bahkan hingga ke luar negeri. Salah satu marga itu adalah Simbolon. Belum lama ini, Simbolon dan keturunannya menggelar pesta besar. Sebuah pesta dimana kita melihat bagaimana marga menjadi begitu penting dan sakral bagi orang Batak. Pesta ini mereka sebut Pesta Simbolon. Pesta langka dengan biaya yang tidak sedikit ini, bertujuan hanya satu, menjaga kekerabatan marga dan melestarikan hubungan mereka dengan si Raja Batak. Pesta ini adalah pesta langka. Selama lebih dari puluhan tahun barangkali hanya beberapa kali dilakukan. Dermaga Aji Bata yang berada Kabupaten Toba Samosir ini mendadak ramai oleh ratusan kendaraan yang hendak menuju Tomok. Mereka sebagian dari ribuan marga Batak Simbolon yang datang dari berbagai pelosok daerah di nusantara, yang berbondong-bondong menuju Pulau Samosir yang merupakan tanah leluhur mereka. Bahkan sebagian ada yang datang jauh-jauh dari mancanegara. Marga Batak Simbolon saat ini sedang menggelar pesta yang mereka sebut Pesta Bolon Simbolon Dohot Boruna. Sebuah pesta akbar yang diselenggarakan selama tujuh hari di lereng bukit Parbaba, Kecamatan Panguruan, tanah kelahiran marga Batak Simbolon. Mulai dari anak anak hingga orang tua , tumpah di Parbaba ini. Saat ini marga Simbolon sudah mencapai 23 generasi dan jumlahnya sekitar 70 ribu kepala keluarga. Mereka tersebar di seluruh Indonesia maupun mancanegara. Tujuh sesepuh adat datang dengan mengenakan pakaian kebesaran adat Batak dengan membawa tongkat Tunggal Panaluan atau tongkat kebesaran orang Batak. Mereka mewakili tujuh putra keturunan Si Raja Bolon. Kehadiran tujuh sesepuh adat menunjukan pesta ini dilakukan oleh seluruh keturunan Si Raja Bolon atau Bolon tua. Menurut silsilah, Si Raja Bolon memiliki dua putra yaitu Suri Raja dan adiknya Martua Raja. Dari Suri Raja lahir 4 putra masing masing Fuan Simbolon tua, Simbolon Altong Abegu, Simbolon Pande Sahata dan Simbolon Suara Bulan. danlt;DIVdangt;Sedangkan Martua Raja memiliki 3 putra yaitu Simbolon Suhut Ni Huta, Simbolon Sirimbang dan Simbolon Hapotan. Pesta Bolon ini baru pertama kali digelar, dan sangat besar. Sebelum pesta adat dimulai, mereka memanjatkan doa kepada hula-hula agar pesta berjalan lancar. Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki laki dari pihak istri atau ibu. Selain hormat terhadap hula-hula, orang Batak juga menaruh hormat terhadap teman saudara semarga dan menghormati boru atau orang yang posisinya paling bawah. Daging dan kepala kerbau ini merupakan persembahan yang akan diberikan anak cucu dari si raja Simbolon kepada hula hula. Setelah itu kemudian pihak hula hula menerima persembahan tersebut. Sebaliknya pihak hula-hula menyerahkan ikan sebagai imbal balik kepada penyelenggara pesta. Daging kerbau kemudian dibagi-bagikan kepada pihak hula hula berdasarkan struktur adat. Penyelenggara pesta juga harus menyerahkan uang sebagai persembahan, namun nilainya tidak ditentukan. Berakhirnya sulang bao ini, bertanda pesta adat yang akbar ini sudah bisa dimulai. Esoknya lereng bukit parbaba kembali ramai. Marga Simbolon seolah tidak menghiraukan keadaan lingkungan sekitar yang panas dan gersang. Parbaba memang sengaja dijadikan tempat pesta, karena cukup luas, selain mayoritas marga di daerah bermarga Simbolon. Menu utama pesta ini adalah Mangarah Horbo. Seekor kerbau besar dibawa ketengah pesta. Kemudian para tamu mengelilinginya sambil menari tor-tor. Mangalahat horbo adalah bagian penting dari ritual suku Batak jika menggelar pesta, baik pesta kecil maupun besar. Bagi orang Batak, kerbau dianggap hewan yang memiliki derajat paling tinggi. Setelah semua tamu selesai menari tor-tor, hewan ini kemudian disembelih dan dagingnya dimakan bersama sama. Daging kerbau harus dibagi merata sesuai adat. Khusus bagian kepala diberikan kepada pihak yang paling dihormati yaitu hula hula. Biasanya ritual Mangalahat Horbo ini sangat sakral, namun kali ini sangat disayangkan, unsur hilang. Apa yang dilakukan dalam mangalahat horbo ini, tidak lain untuk tetap menjaga nilai nilai kekerabatan, saling menghormati dan saling menghargai sesama keturunan. Sikap itu, Anda bisa saksikan saat tujuh keturunan si raja bolon ini makan bersama. Pesta Bolon ini baru pertama kali dilakukan, namun seluruh anggota marga, sepakat untuk menyelenggarakannya setiap tahun pada tanggal 7 Juli. Semua marga Bolon dari seluruh Indonesia dan penjuru dunia akan berkumpul pada tanggal itu untuk menghormati leluhur dan menjaga tali persaudaraan. Pesta ini menelan biaya tidak sedikit dan melibatkan banyak pihak. Salah satu acara yang menarik adalah kebiasaan orang Batak yang menggemari catur. Tidak tanggung-tanggung tujuh ratus pecatur yang ada di Samosir dikerahkan melawan pecatur dunia dari Indonesia, Utut Ardianto. Pesta Bolon ini menarik sebagai sebuah atraksi budaya. bila ini benar dilakukan setiap tahun, pesta ini akan memiliki daya tarik yang sama dengan pesta Danau Toba, Kenapa tidak ? Pesta ini tidak hanya sekedar adat istiadat untuk melestarikan marga, namun juga bisa memicu marga lainnya untuk mengembangkan tanah leluhurnya. Kesan orang Batak yang selalu berhasil di negeri orang, tampaknya memang harus dibarengi juga dengan keberhasilan membangun tanah leluhurnya. Horas !!! (Irianto Mahani/Ijs) (Last updated: Jul 24, 2007 15:38 WIB)

Pesta Bolon - Sarana Memajukan Kepariwisataan Samosir

Sumber: Silaban.net – Selasa, 10 Juli 2007 Kategori: Bona Pasogit Kini, Kegiatan, Wisata || Kontributor: Charly Silaban Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pesta Bolon Sedunia yang digelar secara besar-besaran selama sepekan di Desa Siopat Sosor Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, harus dijadikan sarana memajukan pembangunan di Kabupaten Samosir, khususnya pembangunan kepariwisataan yang potensinya sangat besar di Samosir. Menbudpar mengatakan itu beberapa saat seusai dianugerahi marga Simbolon oleh Ketua Umum Marga Simbolon, Effendi Muara Sakti Simbolon, Selasa (3/7) lalu, di Pangururan, Samosir, Sumut. Jero Wacik mengunjungi Pesta Bolon Sedunia itu menggunakan pesawat Helikopter dari Bandar Udara Polonia, Medan. Setelah itu, sehabis makan malam di Tomok, menggunakan angkutan darat dan feri dari Samosir menyeberangi Danau Toba ke Parapat, dan tiba di Medan pada Rabu dini hari. Beberapa saat kemudian Menbudpar terbang ke Jakarta. Pesta Bolon itu sendiri dibuka secara resmi sehari sebelumnya, 2 Juli 2007, oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Menteri ESDM, seperti halnya Menbudpar Jero Wacik, juga dinobatkan sebagai tokoh baru bermarga Simbolon. Ikut menyaksikan jalannya upacara adat pemberian marga Simbolon kepada Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat teras di Sumut, antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf Pardede, anggota DPR-RI Panda Nababan, Kapoldasu Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman, serta Dan Lanud Medan. Masih ada satu menteri lagi yang pada Pesta Bolon itu dinobatkan sebagai tokoh baru Simbolon. Menteri dimaksud adalah Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja. Ketika ditanya apa arti Simbolon yang diberikan warga masyarakat bermarga Simbolon di Samosir, Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya harus ikut memperhatikan pertumbuhan pembangunan di Samosir. Pengakuan serupa juga diungkapkan Erman Suparno. Sesaat setelah dianugerahi marga Simbolon, Mennaker meresmikan pembangunan Balai Latihan Kerja Samosir. “Potensi pembangunan di Samosir besar sekali, terutama sektor kepariwisataan. Tetapi, berbagai keterbatasan telah menyebabkan laju pertumbuhan pembangunan di Samosir jadi lamban. Karena itu, saya senang diberi marga Simbolon agar saya ikut punya andil memajukan Samosir,” ujar Menteri ESDM itu. “Kehadiran Balai Latihan Kerja yang saya resmikan, sasaran utamanya adalah membantu daerah Samosir keluar dari keterbelakangannya. Saya yakin, jika Samosir memiliki SDM siap pakai dalam jumlah cukup, maka keinginan masyarakat melihat Kabupaten Samosir maju hanyalah soal waktu saja,” ujar Erman Suparno. Pesta Bolon itu, menurut Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, merupakan program Maduma dan Martabe, sehingga diharapkan menjadi alat pemersatu, khususnya bagi marga Simbolon. Juga diharapkan, pemberian marga kepada sejumlah pejabat setingkat menteri akan berdampak ke arah perubahan pembangunan di Samosir. Upacara adat tersebut mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat. Terbukti sedikitnya 5.000-an warga Samosir tumplek menyaksikan jalannya acara yang digelar, termasuk menyimak atraksi terjun payung yang dilakukan para penerjun pilihan dari TNI-AU. Gubernur Sumatera Utara pada kesempatan itu mengharapkan, marga lain juga dapat menggelar acara serupa yang sifatnya mendorong percepatan pembangunan di Samosir. Di Kabupaten Samosir saat ini terdapat sekitar 72 marga masyarakat Batak, di antaranya marga Sidabutar, Sitanggang, Naibaho, dan Nadeak. “Potensi wisata Samosir, contohnya, kalau diolah secara profesional, bisa membuat daerah ini lekas berkembang, apalagi daerah ini dikelilingi Danau Toba yang menarik sekali,” ujar Gubernur Sumut. Menbudpar juga berkeyakinan sama. Kepada Suara Karya, pria kelahiran Singaraja, Bali, tahun 1949 ini berjanji membantu percepatan pembangunan kepariwisataan Samosir. “Minimal bantuan pemikiran mengenai penanganan wisata bisa saya berikan,” ujarnya. Bantuan alat kesenian seperti gondang juga akan diprioritaskan. Jero Wacik menilai alam Samosir yang dikitari perairan Danau Toba, tarian khas masyarakat Tor-tor Mangalahat Horbo yang hidup di kalangan warga Simbolon, dan makam-makam leluhur serta tetua adat yang dibangun dalam arsitek khas Samosir memberikan daya tarik tersendiri. “Feri-feri yang tiap pergantian jam mengangkut wisatawan dari dan ke Samosir-Tomok-Parapat juga harus diperbagus tampilannya. Musik khas Batak harus mendominasi hiburan di lokasi wisata. Selain itu, ragam suvenir juga harus disiapkan seunik mungkin supaya wisatawan betah berlama-lama di Samosir,” ujar Jero Wacik. Ia menambahkan, dalam rangka mempercepat pembangunan di sekitar Samosir, Menbudpar juga akan menanyakan kepada menteri terkait di Jakarta tentang rencana mewujudkan pembangunan Jalan Tol Deli Serdang-Simalungun dan lapangan terbang di sekitar Simalungun. Dua bangunan itu dinilai strategis dan mendesak karena bisa memperpendek jarak tempuh wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Parapat, Samosir, dan Tomok. Selama ini, warga kota Medan yang ingin melancong ke Parapat-Samosir-Tomok, misalnya, harus menggunakan jalan darat 4 hingga 5 jam jika menggunakan angkutan umum, kemudian menggunakan feri lagi selama 1 jam dari Pelabuhan Feri Parapat ke Samosir. Sumber : (Ami Herman) Suara Karya Online

Pesta Bolon Sarana Memajukan Kepariwisataan Samosir

Sumber: SuaraKarya-Online.com - Selasa, 10 Juli 2007 Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pesta Bolon Sedunia yang digelar secara besar-besaran selama sepekan di Desa Siopat Sosor Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, harus dijadikan sarana memajukan pembangunan di Kabupaten Samosir, khususnya pembangunan kepariwisataan yang potensinya sangat besar di Samosir. Menbudpar mengatakan itu beberapa saat seusai dianugerahi marga Simbolon oleh Ketua Umum Marga Simbolon, Effendi Muara Sakti Simbolon, Selasa (3/7) lalu, di Pangururan, Samosir, Sumut. Jero Wacik mengunjungi Pesta Bolon Sedunia itu menggunakan pesawat Helikopter dari Bandar Udara Polonia, Medan. Setelah itu, sehabis makan malam di Tomok, menggunakan angkutan darat dan feri dari Samosir menyeberangi Danau Toba ke Parapat, dan tiba di Medan pada Rabu dini hari. Beberapa saat kemudian Menbudpar terbang ke Jakarta. Pesta Bolon itu sendiri dibuka secara resmi sehari sebelumnya, 2 Juli 2007, oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Menteri ESDM, seperti halnya Menbudpar Jero Wacik, juga dinobatkan sebagai tokoh baru bermarga Simbolon. Ikut menyaksikan jalannya upacara adat pemberian marga Simbolon kepada Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat teras di Sumut, antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf Pardede, anggota DPR-RI Panda Nababan, Kapoldasu Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman, serta Dan Lanud Medan. Masih ada satu menteri lagi yang pada Pesta Bolon itu dinobatkan sebagai tokoh baru Simbolon. Menteri dimaksud adalah Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja. Ketika ditanya apa arti Simbolon yang diberikan warga masyarakat bermarga Simbolon di Samosir, Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya harus ikut memperhatikan pertumbuhan pembangunan di Samosir. Pengakuan serupa juga diungkapkan Erman Suparno. Sesaat setelah dianugerahi marga Simbolon, Mennaker meresmikan pembangunan Balai Latihan Kerja Samosir. "Potensi pembangunan di Samosir besar sekali, terutama sektor kepariwisataan. Tetapi, berbagai keterbatasan telah menyebabkan laju pertumbuhan pembangunan di Samosir jadi lamban. Karena itu, saya senang diberi marga Simbolon agar saya ikut punya andil memajukan Samosir," ujar Menteri ESDM itu. "Kehadiran Balai Latihan Kerja yang saya resmikan, sasaran utamanya adalah membantu daerah Samosir keluar dari keterbelakangannya. Saya yakin, jika Samosir memiliki SDM siap pakai dalam jumlah cukup, maka keinginan masyarakat melihat Kabupaten Samosir maju hanyalah soal waktu saja," ujar Erman Suparno. Pesta Bolon itu, menurut Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, merupakan program Maduma dan Martabe, sehingga diharapkan menjadi alat pemersatu, khususnya bagi marga Simbolon. Juga diharapkan, pemberian marga kepada sejumlah pejabat setingkat menteri akan berdampak ke arah perubahan pembangunan di Samosir. Upacara adat tersebut mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat. Terbukti sedikitnya 5.000-an warga Samosir tumplek menyaksikan jalannya acara yang digelar, termasuk menyimak atraksi terjun payung yang dilakukan para penerjun pilihan dari TNI-AU. Gubernur Sumatera Utara pada kesempatan itu mengharapkan, marga lain juga dapat menggelar acara serupa yang sifatnya mendorong percepatan pembangunan di Samosir. Di Kabupaten Samosir saat ini terdapat sekitar 72 marga masyarakat Batak, di antaranya marga Sidabutar, Sitanggang, Naibaho, dan Nadeak. "Potensi wisata Samosir, contohnya, kalau diolah secara profesional, bisa membuat daerah ini lekas berkembang, apalagi daerah ini dikelilingi Danau Toba yang menarik sekali," ujar Gubernur Sumut. Menbudpar juga berkeyakinan sama. Kepada Suara Karya, pria kelahiran Singaraja, Bali, tahun 1949 ini berjanji membantu percepatan pembangunan kepariwisataan Samosir. "Minimal bantuan pemikiran mengenai penanganan wisata bisa saya berikan," ujarnya. Bantuan alat kesenian seperti gondang juga akan diprioritaskan. Jero Wacik menilai alam Samosir yang dikitari perairan Danau Toba, tarian khas masyarakat Tor-tor Mangalahat Horbo yang hidup di kalangan warga Simbolon, dan makam-makam leluhur serta tetua adat yang dibangun dalam arsitek khas Samosir memberikan daya tarik tersendiri. "Feri-feri yang tiap pergantian jam mengangkut wisatawan dari dan ke Samosir-Tomok-Parapat juga harus diperbagus tampilannya. Musik khas Batak harus mendominasi hiburan di lokasi wisata. Selain itu, ragam suvenir juga harus disiapkan seunik mungkin supaya wisatawan betah berlama-lama di Samosir," ujar Jero Wacik. Ia menambahkan, dalam rangka mempercepat pembangunan di sekitar Samosir, Menbudpar juga akan menanyakan kepada menteri terkait di Jakarta tentang rencana mewujudkan pembangunan Jalan Tol Deli Serdang-Simalungun dan lapangan terbang di sekitar Simalungun. Dua bangunan itu dinilai strategis dan mendesak karena bisa memperpendek jarak tempuh wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Parapat, Samosir, dan Tomok. Selama ini, warga kota Medan yang ingin melancong ke Parapat-Samosir-Tomok, misalnya, harus menggunakan jalan darat 4 hingga 5 jam jika menggunakan angkutan umum, kemudian menggunakan feri lagi selama 1 jam dari Pelabuhan Feri Parapat ke Samosir. (Ami Herman) Copy Right ©2000 Suara Karya Online

Samosir Ukir Tiga Rekor Catur

Sumber: BeritaSore.com – 9 Juli 2007 | 13:57 WIB SAMOSIR (Berita): Kabupaten Samosir Sumatera Utara (Sumut), kini tak lagi hanya terkenal dengan keindahan panorama alam dan perairan Danau Toba-nya, tapi juga menjadi tempat bersejarah bagi insan catur di tanah air, karena di daerah tersebut dipecahkan tiga rekor catur sekaligus yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Tiga rekor tersebut pecah dalam dalam hajatan bertajuk Festival Catur Samosir (FCS) 2007, yang merupakan bagian dari pelaksanaan Pesta Bolon 2007, akhir pekan kemarin di halaman Kantor Bupati Samosir di Pangururan. Pada pelaksanaan yang digelar kerjasama Panpel Pesta Bolon dengan PB Percasi, PT PLN Persero, didukung Pemprop Sumut, Pemkab Samosir dan Pengprop Percasi Sumut, tercatat tiga rekor yang selama ini belum pernah terjadi di tanah air. Ketiga rekor tersebut, kata Direktur MURI Paulus Pangka, yakni catur simultan dengan pesimultan bergelar internasional terbanyak (10 pecatur GM Utut Adianto, GM Edhi Handoko, GM Susanto Megaranto, GM Ardiansyah, GM Cerdas Barus, MI Salor Sitanggang, MI Ivan Situru, MI Taufik Halay, MF Sebastian Simanjuntak dan MIW Irenen Kharisma). Selain itu juga pecah rekor, catur simultan dengan pesimultan pecatur wanita bergelar Master Nasional terbanyak (MIW Lisa Lumondong, MNW Tuty Rahayu Sinuhaji, MNW Wita Rahayu, MNW Stefani Dian Chery dan MNW Chelsea Monica Sihite). Rekor terakhir yakni, catur simultan dengan jumlah peserta terbanyak (300 orang) dan jumlah pesimultan terbanyak (15 orang). Piagam Rekor MURI selanjutnya diserahkan masing-masing kepada Dirut PT PLN Persero diwakili Sungguh Anwar Aritonang (Direktur Niaga dan Pelayanan PLN Persero Kantor Pusat), Ketua Umum PB Percasi diwakili Sekjen PB Percasi Heri Jaya Pahlawan dan Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon. Sungguh Anwar dalam kesempatan tersebut menyatakan gembira, pihaknya turut berperan dalam penciptaan rekor baru catur nasional ini. Khusus kepada warga Samosir, ia berharap, even ini kian memotifasi masyarakat di sana sehingga Samosir melahirkan pecatur andal di masa mendatang. Hal senada dikemukakan Ketua Umum PB Percasi Edi Widiono Suwondo dalam sambutan tertulis dibacakan Sekjen Hery Jaya Pahlawan. Propinsi Sumut, khususnya Kabupaten Samosir, tercatat sebagai salah satu basis catur nasional. Karenanya, ia mengharapkan dari kabupaten tersebut nantinya lahir pengganti MI Salor Sitanggang yang merupakan pecatur andal asal daerah Batak. Maestro catur nasional GM Utut Adianto pada acara yang turut dihadiri Ketua Punguan Simbolon Dohot Boruna Effendi Muara Sakti Simbolon, Ketua Panpel Pesta Bolon Raden Simbolon, GM PLN Kitsu (Pembangkitan Sumut) Albert Pangaribuan mewakili GM PLN Wilayah Sumut Ir Supriyanto, Ketua Panpel FCS 2007 J Ompusungu yang juga Manejer SDM PLN Kitsu, Humas PLN Kitsu Marodjahan Batubara, M Jamil, Ketua Bidang Pembinaan Percasi Sumut Perry Iskandar dan undangan lainnya, juga mengakui, Sumut termasuk Samosir memiliki pecatur andal. Hanya saja mereka umumnya masih mengandalkan bakat alam, hal ini sudah tidak masanya lagi. (irm) Artikel dalam kategori : Sport

Pesta Dukung Pariwisata

Sumber: Kompas - Senin, 2 Juli 2007 Akses Jalan Menuju Samosir Banyak yang Rusak Samosir, Kompas - Ribuan warga Samosir dari berbagai daerah menghadiri Pesta Bolon, pesta marga Simbolon, yang diselenggarakan di Desa Parbaba, Kecamatan Pangururan, Pulau Samosir, Minggu (1/7). Pesta marga Simbolon itu selain ajang silaturahmi juga kesempatan mempromosikan wisata Pulau Samosir. Pesta diselenggarakan di lereng bukit di Desa Perbaba. Panorama keindahan Danau Toba menjadi latar belakang acara ini. Hadir antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede, Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono, fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Panda Nababan, dan Kepala Polda Sumut Irjen Nuruddin Usman. Ketua Pusat Marga Simbolon Indonesia Effendi MS Simbolon yang juga anggota Komisi I DPR mengatakan, Pesta Bolon merupakan pesta syukuran karena marga Simbolon hingga generasi ke-23 masih tetap eksis. Perayaan dikemas dalam bentuk kegiatan religi, adat, budaya, dan olahraga sekaligus untuk membangkitkan pariwisata Samosir. Bupati Samosir Mangindar Simbolon menyambut baik acara ini guna mendukung visi Pemerintah Kabupaten Samosir 2010, yakni menjadi kabupaten tujuan wisata di Indonesia. Namun, untuk menjadi daerah tujuan wisata tidak bisa berjalan tanpa perbaikan infrastruktur. Mangindar mencontohkan, dari 120 kilometer panjang jalan provinsi yang mengelilingi Pulau Samosir, hanya sekitar 57 kilometer yang bisa dilalui. Bahkan, sebagian jalannya masih sempit, tidak bisa dibuat dua arah. Akses jalan masuk ke Samosir melalui Tele, Kabupaten Samosir, juga rusak cukup parah. Bahkan, Kabupaten Samosir yang berdiri tahun 2004 masih termasuk kabupaten tertinggal akibat kemiskinan. "Jadi, hanya pariwisata yang dapat menjadi andalan kami," kata Mangindar. Danau Toba yang dikenal sebagai danau terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini belum menjadi tujuan wisata. Justru dari danau ini setiap hari dipanen sekitar 20 ton ikan nila untuk diekspor. Fasilitas pendukung Danau Toba sebagai tujuan wisata masih sangat minim. J Simbolon, warga Hutaginjang, Kecamatan Palipi, mengatakan, meskipun lebih terkesan sebagai seremoni, dia memahami semangat acara ini. "Untuk memajukan pariwisata ini cukup menggugah, meski rasanya masih sesaat. Perlu langkah konkret jangka panjang untuk memajukan ekonomi masyarakat setempat," kata Simbolon. Pesta Bolon sendiri diselenggarakan hingga 7 Juli dengan berbagai acara dari kesenian, pameran, hingga lomba olahraga. Marga Simbolon adalah marga yang berasal dari Pulau Samosir di Sumatera Utara. Marga suku Batak ini sudah berkembang 23 generasi dengan jumlah sekitar 70.000 keluarga yang tersebar tidak hanya di Indonesia, tetapi ada yang sudah bermukim di luar negeri. Namun, hanya sebagian marga Simbolon dari luar negeri yang datang. (wsi)

Pesta Bolon - Sarana Memajukan Kepariwisataan Samosir

Sumber: Silaban.net – Selasa, 10 Juli 2007 Kategori: Bona Pasogit Kini, Kegiatan, Wisata || Kontributor: Charly Silaban Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pesta Bolon Sedunia yang digelar secara besar-besaran selama sepekan di Desa Siopat Sosor Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, harus dijadikan sarana memajukan pembangunan di Kabupaten Samosir, khususnya pembangunan kepariwisataan yang potensinya sangat besar di Samosir. Menbudpar mengatakan itu beberapa saat seusai dianugerahi marga Simbolon oleh Ketua Umum Marga Simbolon, Effendi Muara Sakti Simbolon, Selasa (3/7) lalu, di Pangururan, Samosir, Sumut. Jero Wacik mengunjungi Pesta Bolon Sedunia itu menggunakan pesawat Helikopter dari Bandar Udara Polonia, Medan. Setelah itu, sehabis makan malam di Tomok, menggunakan angkutan darat dan feri dari Samosir menyeberangi Danau Toba ke Parapat, dan tiba di Medan pada Rabu dini hari. Beberapa saat kemudian Menbudpar terbang ke Jakarta. Pesta Bolon itu sendiri dibuka secara resmi sehari sebelumnya, 2 Juli 2007, oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Menteri ESDM, seperti halnya Menbudpar Jero Wacik, juga dinobatkan sebagai tokoh baru bermarga Simbolon. Ikut menyaksikan jalannya upacara adat pemberian marga Simbolon kepada Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat teras di Sumut, antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf Pardede, anggota DPR-RI Panda Nababan, Kapoldasu Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman, serta Dan Lanud Medan. Masih ada satu menteri lagi yang pada Pesta Bolon itu dinobatkan sebagai tokoh baru Simbolon. Menteri dimaksud adalah Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja. Ketika ditanya apa arti Simbolon yang diberikan warga masyarakat bermarga Simbolon di Samosir, Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya harus ikut memperhatikan pertumbuhan pembangunan di Samosir. Pengakuan serupa juga diungkapkan Erman Suparno. Sesaat setelah dianugerahi marga Simbolon, Mennaker meresmikan pembangunan Balai Latihan Kerja Samosir. “Potensi pembangunan di Samosir besar sekali, terutama sektor kepariwisataan. Tetapi, berbagai keterbatasan telah menyebabkan laju pertumbuhan pembangunan di Samosir jadi lamban. Karena itu, saya senang diberi marga Simbolon agar saya ikut punya andil memajukan Samosir,” ujar Menteri ESDM itu. “Kehadiran Balai Latihan Kerja yang saya resmikan, sasaran utamanya adalah membantu daerah Samosir keluar dari keterbelakangannya. Saya yakin, jika Samosir memiliki SDM siap pakai dalam jumlah cukup, maka keinginan masyarakat melihat Kabupaten Samosir maju hanyalah soal waktu saja,” ujar Erman Suparno. Pesta Bolon itu, menurut Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, merupakan program Maduma dan Martabe, sehingga diharapkan menjadi alat pemersatu, khususnya bagi marga Simbolon. Juga diharapkan, pemberian marga kepada sejumlah pejabat setingkat menteri akan berdampak ke arah perubahan pembangunan di Samosir. Upacara adat tersebut mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat. Terbukti sedikitnya 5.000-an warga Samosir tumplek menyaksikan jalannya acara yang digelar, termasuk menyimak atraksi terjun payung yang dilakukan para penerjun pilihan dari TNI-AU. Gubernur Sumatera Utara pada kesempatan itu mengharapkan, marga lain juga dapat menggelar acara serupa yang sifatnya mendorong percepatan pembangunan di Samosir. Di Kabupaten Samosir saat ini terdapat sekitar 72 marga masyarakat Batak, di antaranya marga Sidabutar, Sitanggang, Naibaho, dan Nadeak. “Potensi wisata Samosir, contohnya, kalau diolah secara profesional, bisa membuat daerah ini lekas berkembang, apalagi daerah ini dikelilingi Danau Toba yang menarik sekali,” ujar Gubernur Sumut. Menbudpar juga berkeyakinan sama. Kepada Suara Karya, pria kelahiran Singaraja, Bali, tahun 1949 ini berjanji membantu percepatan pembangunan kepariwisataan Samosir. “Minimal bantuan pemikiran mengenai penanganan wisata bisa saya berikan,” ujarnya. Bantuan alat kesenian seperti gondang juga akan diprioritaskan. Jero Wacik menilai alam Samosir yang dikitari perairan Danau Toba, tarian khas masyarakat Tor-tor Mangalahat Horbo yang hidup di kalangan warga Simbolon, dan makam-makam leluhur serta tetua adat yang dibangun dalam arsitek khas Samosir memberikan daya tarik tersendiri. “Feri-feri yang tiap pergantian jam mengangkut wisatawan dari dan ke Samosir-Tomok-Parapat juga harus diperbagus tampilannya. Musik khas Batak harus mendominasi hiburan di lokasi wisata. Selain itu, ragam suvenir juga harus disiapkan seunik mungkin supaya wisatawan betah berlama-lama di Samosir,” ujar Jero Wacik. Ia menambahkan, dalam rangka mempercepat pembangunan di sekitar Samosir, Menbudpar juga akan menanyakan kepada menteri terkait di Jakarta tentang rencana mewujudkan pembangunan Jalan Tol Deli Serdang-Simalungun dan lapangan terbang di sekitar Simalungun. Dua bangunan itu dinilai strategis dan mendesak karena bisa memperpendek jarak tempuh wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Parapat, Samosir, dan Tomok. Selama ini, warga kota Medan yang ingin melancong ke Parapat-Samosir-Tomok, misalnya, harus menggunakan jalan darat 4 hingga 5 jam jika menggunakan angkutan umum, kemudian menggunakan feri lagi selama 1 jam dari Pelabuhan Feri Parapat ke Samosir. Sumber : (Ami Herman) Suara Karya Online [SB] Tags : Pesta Bolon, Samosir, Suara Karya Online

Pesta Bolon Meriah, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Diberi Marga Simbolon

Sumber: HarianSIB.com – 2 Juli 2007 Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Juli 2nd, 2007 Samosir (SIB) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro diberi marga Simbolon dalam pesta bolon di Parbaba Samosir, Minggu (1/7). Dengan bangga Menteri-pun mengaku sudah mendapat gelar raja Simbolon setelah memakai seperangkat pakaian adat lengkap dengan pisau halasan dan tongkat tunggal panaluan. “Melalui pesta bolon ini mari kita galakkan olah raga tradisional sehingga dapat menunjang pengembangan pariwisata di Samosir. Jauh-jauh saya kemari akhirnya saya jadi raja Simbolon. Kalau di Jawa tidak mungkin saya diangkat jadi raja Jawa”, ujar Menteri sembari berkelakar. Ketua Umum Punguan Simbolon se-Indonesia Drs Effendi MS Simbolon dalam kesempatan itu menjelaskan makna pesta syukuran Simbolon itu. Tidak lupa Effendi mengucapkan terimakasih kepada DANLANUD, KSAL, dan KSAU atas perhatiannya untuk pesta bolon itu. Pesta bolon sebagai syukuran marga Simbolon itu dihadiri Gubsu Drs Rudolf Pardede, Kapoldasu Irjen Nurudin Usman, Ketua Komisi VII DPR Agusman Effendi, Dirut PT PLN Edy Adiono, Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon, Ketua DPRD Jhony Naibaho, Jend (Purn) Luhut Panjaitan, Panda Nababan dan beberapa undangan lainnya seperti ketua Simbolon Suhutnihuta Medan JR Simbolon SMH AS, juga hadir Ketua Umum PGI Wil.Sumut yang juga Sekjen HKBP Pdt WTP Simarmata MA sekaligus memimpin ibadah kebaktian raya. Dihadiri sekira 3000 orang, pesta bolon semakin semarak dan meriah saat 15 penerjun payung mendarat tepat di tengah lapangan pesta bolon di Parbaba Samosir membawa bendera merah putih dan bendera Punguan Simbolon, Boru, Bere Se-Indonesia. (T12/x) This entry was posted on Senin, Juli 2nd, 2007 at 7:27 am and is filed under Marsipature Hutanabe. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Febi Febiola dan Samosir

Sumber: ANTARA News – 2 Juli 2007 01:27 Toba, Samosir (ANTARA News) - Bagi artis Febi Febiola, Danau Toba dan Pulau Samosir memiliki kesan sendiri. Selain lantaran memiliki ikatan emosional, sebagai artis berdarah Batak, namun keindahan alam membuatnya selalu ingin kembali. "Di sini alamnya indah sekali," kata pemeran utama sinetron "Tersanjung", Febi Febiola di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di desa Huta Bolon, Parbaba di Pulau Samosir, Minggu. Febi yang mengaku telah berulang kali datang ke Danau Toba dan Pulau Samosir namun tetap saja selalu ingin kembali. "Selama perjalanan darat dari Medan ke sini dengan mampir-mampir... wah itu pengalaman yang luar biasa," kata Febi Febiola, yang tampak berbinar. Febi yang mengenakan pakaian kebaya warna merah terlihat sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meskipun matahari bersinar terik, tak mengurangi semangat Febi yang bersama Sadro Tobing menjadi salah satu pengisi acara sekaligus MC. Dari atas panggung utama pelaksanaan "Pesta Bolon" yang dipusatkan di desa Huta Bolon, Parbaba, indahnya danau Toba dengan latar belakang Pulau terlihat dengan jelas. Febi mengaku sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Danau air tawar terbesar di dunia tersebut memiliki luas 110.260 hektar dan berada di ketinggian 1.000 meter di atas laut. "Kita ingin orang suka mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosirnya," kata Febi, yang terlihat bersemangat. Bagi Febi Febiola slogan "Visit Samosir 2007" agaknya bukan sekedar slogan, namun benar-benar telah dilakukannya. (*)

Febby Febiola Tak Pernah Lupa Samosir

Sumber: SuaraKarya-Online.com – Senin, 2 Juli 2007 Senin, 2 Juli 2007 Bagi artis Febby Febiola, Danau Toba dan Pulau Samosir punya kesan tersendiri. Selain karena memiliki ikatan emosional sebagai artis yang berdarah Batak, keindahan alam kedua objek wisata membuatnya selalu ingin kembali. "Di sini alamnya indah sekali, karena itu saya tak pernah melupakan Samosir," kata pemeran utama sinetron "Tersanjung" ini, seperti dikutip Antara di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di Desa Huta Bolon, Parbaba, Pulau Samosir, Minggu kemarin. Febby mengaku telah berulang kali datang ke Danau Toba dan Pulau Samosir, namun tetap saja selalu ingin kembali. "Selama perjalanan darat dari Medan ke sini dengan mampir-mampir... wah, itu pengalaman yang luar biasa," kata Febby Febiola dengan berbinar. Febby yang mengenakan pakaian kebaya warna merah terlihat sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meskipun matahari bersinar terik, tak mengurangi semangat Febby yang bersama Sandro Tobing menjadi salah satu pengisi acara sekaligus MC ini. Dari atas panggung utama pelaksanaan "Pesta Bolon" yang dipusatkan di Desa Huta Bolon, Parbaba, indahnya Danau Toba dengan latar belakang Pulau Samosir terlihat dengan jelas. Febby mengaku sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Danau air tawar terbesar di dunia itu luasnya mencapai 110.260 hektare, berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. "Aku akan melakukan promosi mengenai Samosir supaya orang makin sering ke Danau Toba dan Pulau Samosir," kata Febby dengan wajah berbinar-binar. Bagi Febby Febiola, slogan Visit Samosir 2007 bukan sekadar slogan, namun benar-benar telah dilakukannya. Horas, Samosir. (Ami Herman) Copy Right ©2000 Suara Karya Online

Menteri Purnomo Diberi Marga Simbolon

Sumber: bataknews.wordpress.com – 2 Juli 2007 2 Juli 2007 in Batak, Berita, Budaya [jarar siahaan; bataknews; selamat datang, lae purnomo] Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, hari Minggu kemarin ditabalkan sebagai marga Simbolon dalam sebuah acara adat di Kabupaten Samosir, Sumut. Purnomo Yusgiantoro, orang Jawa kelahiran Semarang, “Mulai hari ini mendapatkan Marga Simbolon jadi Purnomo Yusgiantoro Simbolon,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna Se Indonesia, Effendi Muara Sakti Simbolon, pada “Pesta Bolon” di Desa Huta Bolon Parbaba, Pulau Samosir, seperti dikutip BatakNews dari Antara. Mengenakan kain ulos, topi Batak, memegang tongkat kerajaan dan pedang Batak, Purnomo Yusgiantoro melambaikan tangan pada ribuan warga keluarga besar Simbolon. Lambaian tangan Purnomo Yusgiantoro mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah ribuan warga Samosir. “Terima kasih saya dapat Raja Simbolon. Kalau di Jawa saya tidak akan bisa dapat (gelar) Raja Jawa, tapi di Samosir ini saya dapat Raja Simbolon,” kata Purnomo Yusgiantoro dalam pidatonya. Menurut Purnomo acara akbar “Pesta Bolon” selama sepekan ini patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah RI. Perhelatan akbar itu dinilainya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Danau Toba dan Pulau Samosir. “Saya telah melaporkan acara ini kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan beliau menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya,” kata Purnomo. Purnomo secara pribadi juga mengucapkan terima kasih kepada warga Samosir khususnya marga Simbolon. Marga Simbolon, tambah Purnomo, merupakan salah satu marga yang besar pada komunitas Batak. Karena itu ia merasa mendapatkan kehormatan yang tinggi dengan pemberian gelar marga tersebut. [www.blogberita.com] ________________________________________ 7 Replies 1. batakusa 2 Juli 2007 at 6:36 am selamat bergabung dalam keluarga besar batak, pak Purnomo. Mudah2an tidak hanya marga simbolon yang kebagian “proyek” 2. mrlekig 2 Juli 2007 at 7:46 am ikut mengucapkan selamat buat pak menteri, diberi gelar brarti juga diberi kepercayaan utk menjaga nama baik gelar tersebut.. 3. sahat 2 Juli 2007 at 8:32 am Pak Purnomo selamat datang dikomunitas Batak , semoga dengan kehadiran Bapak bisa berfungsi kepada Orang Batak dan Tanah Batak. 4. Binner 2 Juli 2007 at 9:22 am Selamat Bapa Tua Purnomo Simbolon, saya orang batak bangga dengan kesediaan bapak menjadi salah satu anggota Pomparan Raja Parna. 5. JoeS 2 Juli 2007 at 4:17 pm Selamat Pak Purnomo Yusgiantoro Simbolon; semoga menambah kekuatan dan semangat Bapak menyelesaikan urusan lumpur lapindo dengan cepat dan adil. 6. jaysam 2 Juli 2007 at 8:19 pm welcome on Batak zone 7. Fendi Sinaga 3 Juli 2007 at 2:24 am Welcome to komunitas orang batak ale amang boru Purnomo.. Parrohahon otik huta ni oppung ta on. Ale parlapo, bahen hamu jo tuak takkasan tu amang borutta on.. Surathon hamu ma jolo di buku utang i, paima manjomur eme.. ai ndang boi be marutang lae, alana utang muna 2 taon nasalpu i ndang lunas dope.

Samosir Menyambut Pesta Bolon 2007

Sumber: CyberNews – 16 Desember 2007 Jakarta, CyberNews. Kawasan Samosir menyambut hadirnya Pesta Bolon se-dunia bertema "Visit Samosir 2007" yang diselenggarakan selama sepekan pada 1-7 Juli 2007. Kegiatan ini diarahkan untuk menarik sebanyak-banyaknya turis asing dan domestik. Ketua Umum Pesta Bolon "Visit Samosir 2007" Raden Simbolon di Jakarta, Jumat (15/12) menjelaskan, kegiatan ini sudah mendapat rekomendasi dari instansi terkait di daerah Sumatra Utara (Sumut), bahkan menjadi agenda tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. Pada "Visit Samosir 2007" akan dilaksanakan berbagai kegiatan. Pada 1 Juli dilaksanakan kebaktian bersama, 2 dan 3 Juli acara adat dan empat hari berikutnya (4-7 Juli) pesta rakyat meliputi hiburan, seni budaya tradisional, pertandingan olahraga, dan lain sebagainya. "Kini sedang disusun acara yang lebih rinci," kata Raden Simbolon, dan menambahkan, pada prinsipnya kegiatan tersebut akan dijadikan sebagai hiburan spektakuler bagi masyarakat, sekaligus sebagai upaya pengembangan pariwisata. Semua daerah kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba akan disertakan, yakni Kabupaten Simalungun, Tanah Karo, Dairi, Toba Samosir (Tobasa), Samosir, Tapanuli Utara (Taput), dan Humbang Hasundutan. Pihaknya juga akan mengundang semua utusan marga-marga yang ada di kota-kota besar di Indonesia, khususnya dari Ibu Kota Jakarta. Panitia sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan jasa transportasi, baik pesawat udara, darat, maupun laut. Jika kerja sama terwujud, kemungkinan besar panitia akan memberi fasilitas kepada pengunjung yang akan hadir, seperti diskon ongkos, baik melalui pesawat, kapal laut, maupun angkutan darat. "Namun, seberapa besar diskon yang diberikan masih dalam pembahasan," katanya. Raden Simbolon bersama jajaran kepanitiaan telah menghadap Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk beraudiensi terkait festival itu. Raden Simbolon didampingi antara lain Richard Simbolon (Ketua Pelaksana) dan Ketua Umum Punguan Simbolon Boru dan Bere se-dunia yang juga anggota DPR Effendi Simbolon. Saat menerima mereka, Menbudpar Jero Wacik menyatakan dukungan kepada instansi, lembaga, dan organisasi masyarakat yang punya kepedulian untuk pengembangan pariwasata di Indonesia. Apalagi maju-mundurnya pariwisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat secara keseluruhan. "Ada 17 instansi pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan parisiwisata. Namun partisipasi masyarakat masih sangat dibutuhkan" kata Jero Wacik. Daerah wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan asing ialah Pulau Bali, Jawa, dan Sumatra. Bahkan pariwisata di wilayah Sumatra terhitung potensial karena wilayah ini memiliki sejumlah aset wisata. Persoalannya, potensi di Sumatra masih belum tergarap. Industri pariwisata, perlu mendapat dukungan di antaranya penyediaan fasilitas dan transportasi. Kepada panitia penyelenggara Pesta Bolon se-dunia, Jero Wacik mengatakan, keindahan alam Danau Toba, Pulau Samosir terkenal di penjuru dunia, sehingga perlu dikembangkan seoptimal mungkin menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang bisa diandalkan pada masa mendatang. "Saya sangat mendukung pelaksanaan Pesta Bolon 'Visit Samosir 2007'," katanya. Apalagi, kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat terhadap pemerintah untuk mengimplementasikan Inpres 16/2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaaan dan Pariwisata. Karena itu, disarankan juga agar masyarakat Sumut, khususnya masyarakat di Kawasan Danau Toba tidak menyia-nyiakan kesempatan "Visit Samosir 2007" dengan cara berlaku sopan dan ramah untuk menyambut kedatangan peserta Pesta Bolon tersebut. "Coba upayakan seramah mungkin, terhadap wisatawan yang berkunjung ke daerah itu," katanya. ( ant/Cn08 )

Purnomo Yusgiantoro Dapat Gelar "Raja Simbolon"

Sumber: Antara News – Minggu, 1 Juli 2007 16:21 Toba, Samosir (ANTARA News) - "Mulai hari ini Pak Purnomo Yusgiantoro mendapatkan Marga Simbolon jadi Purnomo Yusgiantoro Simbolon," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna Se-Indonesia, Effendi Muara Sakti Simbolon. "Kalau di Jawa saya tidak akan bisa dapat (gelar) Raja Jawa, tapi di Samosir ini saya dapat (gelar) Raja Simbolon," kata Purnomo Yusgiantoro Simbolon dalam pidatonya menanggapi pemberian gelar itu pada "Pesta Bolon" di Huta (desa) Bolon Parbaba, Pulau Samosir, Sumut, Minggu. Dengan mengenakan kain ulos lengkap dengan topi khas Batak dan memegang Tongkat Kerajaan di tangan kanan serta pedang di tangan kiri, Purnomo Yusgiantoro Simbolon tersenyum melambaikan tangan kepada ribuan warga Keluarga Besar Simbolon. Menurut Purnomo Simbolon acara akbar "Pesta Bolon" selama sepekan ini patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah, karena memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Danau Toba dan Pulau di Samosir. "Saya telah melaporkan acara ini kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beliau menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya," kata Purnomo Simbolon. Pesta Bolon itu, antara lain juga dihadiri mantan Menteri Perdagangan Luhut MP Pangaribuan, Ketua Komisi VII DPR Gusman Effendi, anggota DPR Panda Nababan, dan Gubernur Sumut, Rudolf Pardede. (*)

Pesta Bolon di Samosir Dibuka

Sumber: Kompas – 2 Juli 2007 Laporan Wartawan Kompas Aufrida Wismi Warastri SAMOSIR, KOMPAS - Ribuan orang warga Samosir menghadiri Pesta Bolon, pesta marga Simbolon, Sumatera Utara yang diselenggarakan di Desa Parbaba, Kecamatan Panguruan, Samosir, Minggu (1/7). Pesta tradisi yang memersatukan marga Simbolon di seluruh Indonesia itu selain ajang silaturahmi juga menjadi kesempatan mempromosikan wisata kabupaten Samosir. Pesta diselenggarakan di lereng bukit di Desa Perbaba dengan panorama keindahan Danau Toba. Hadir antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yugiastoro, Gubernur Sumut Rudolf Pardede, Direktur PLN Edy Widyono, Fungsionaris PDIP Panda Nababan, Kapolda Sumut Nuruddin Usman, dan ketua panitia Effendi MS Simbolon yang juga anggota Komisi VII DPR RI. Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengatakan menyambut baik acara ini yang mendukung visi pemerintah Kabupaten Samosir 2010 yakni menjadi kabupaten destinasi wisata di Indonesia. J Simbolon warga Hutaginjang,Kecamatan Palipi, mengatakan meskipun terkesan seremoni dia memahami semangat acara ini. "Untuk memajukan pariwisata, namun rasanya masih sesaat. Belum terlihat langkah kongkrit jangka panjang untuk memajukan ekonomi masyarakat setempat," kata Simbolon. Pesta Bolon diselenggarakan hingga Sabtu (7/7) mendatang, diisi berbagai acara dari kesenian, pameran, hingga lomba olahraga. Marga Simbolon adalah marga yang berasal dari Pulau Samosir di Sumatera Utara. Marga suku Batak ini sudah berkembang 23 generasi dengan jumlah wargar sekitar 70.000 kk.

Ikatan Emosional Febby Febiola dan Danau Toba

Sumber: KapanLagi.com - Minggu, 1 Juli 2007 Kapanlagi.com - Bagi artis Febby Febiola, Danau Toba dan Pulau Samosir memiliki kesan sendiri. Selain karena memiliki ikatan emosional, sebagai artis berdarah Batak, namun keindahan alam membuatnya selalu ingin kembali. "Di sini alamnya indah sekali," kata pemeran utama sinetron TERSANJUNG ini di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di desa Huta Bolon, Parbaba di Pulau Samosir, Minggu (01/07). Febby yang mengaku telah berulang kali datang ke Danau Toba dan Pulau Samosir namun tetap saja selalu ingin kembali. "Selama perjalanan darat dari Medan ke sini dengan mampir-mampir ... wah itu pengalaman yang luar biasa," kata Febby dengan berbinar. Febby yang mengenakan pakaian kebaya warna merah terlihat sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meskipun matahari bersinar terik, tak mengurangi semangat Febby yang bersama Sadro Tobing menjadi salah satu pengisi acara sekaligus MC. Dari atas panggung utama pelaksanaan "Pesta Bolon" yang dipusatkan di desa Huta Bolon, Parbaba, indahnya danau Toba dengan latar belakang Pulau terlihat dengan jelas. Febby mengaku sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Danau air tawar terbesar di dunia tersebut memiliki luas 110.260 hektar dan berada di ketinggian 1.000 meter di atas laut. "Kita ingin orang suka mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosirnya," kata Febby dengan berbinar. Bagi Febby slogan "Visit Samosir 2007", bukan sekedar slogan, namun bener-bener telah dilakukannya. Horas Samosir! (kpl/rit) Lihat profil: Febby Febiola Diposting oleh: Editor | Minggu, 01-07-2007 |

Hari Ini Pesta Bolon Dibuka Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro

Sumber: hariansib.com – Minggu, 1 Juli 2007 Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Juli 1st, 2007 Samosir (SIB) Hari ini, Minggu (1/7), syukuran marga Simbolon sedunia “Pesta Bolon” dibuka Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro di Parbaba Panguruan Samosir. Syukuran akbar marga Simbolon itu bukan untuk marga Simbolon saja tapi merupakan pesta rakyat Samosir khususnya dan masyarakat Indonesia secara umum. Hal itu dikatakan ketua umum Punguan Simbolon Drs Effendi Simbolon. Pesta Bolon ini merupakan syukuran keluarga besar Simbolon. Kita bersyukur kepada Tuhan dapat berkumpul bersama di tanah leluhur ini. Ini merupakan salah satu syukuran akbar yang ada di Indonesia karena melibatkan berbagai mitra kerja, lamanya waktu syukuran dan juga lokasinya yang pasti membuat takjub dengan pemandangan lepas ke Danau Toba dan Pusuk Buhit, kata Effendi yang juga anggota DPR-RI itu. Lebih jauh dikatakan bukti syukuran akbar itu salah satu bentuk kegiatan promosi Danau Toba dan Samosir ke mata dunia. Punguan Simbolon saat ini melakukan terobosan dengan upaya ‘merebut bola’ promosi wisata Danau Toba dan Samosir. Cara ini dikatakan salah satu bentuk kewajiban dan tanggung-jawab sebagai orang Batak dan bangsa Indonesia. Kita terus upayakan promosi kawasan Danau Toba di pentas dunia. Kalau bisa pengembangan pariwisata Danau Toba harus diawali dari Samosir ini. Bila kita semua fokus pasti tercapai mengingat letak pulau Samosir di tengah Danau Toba sudah termasuk keajaiban dunia, tambah Effendi. Sabtu siang (30/6), tamu yang umumnya marga Simbolon mulai terlihat hadir di lokasi syukuran di Parbaba Panguruan. Di lokasi, panitia sudah menyediakan tenda-tenda sebagai akomodasi para tamu. Tapi tamu dari propinsi lain itu kecewa dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan janji panitia. Kalau begini adanya mari kita pulang saja. Enggak benar ini panitia. Janji mereka semua penginapan, makan dan minum ditanggung tapi sekarang kami jauh-jauh dari Lampung cari minum saja susah, gerutu salah satu tamu dari Lampung bermarga Simbolon. Menurutnya, mereka berangkat dari Lampung sebanyak 220 orang. Bahkan keberangkatan mereka dilepas Gubernur Lampung Letjen (Purn) Syahroedin ZP. Jika panitia masih tidak komit dengan janjinya mereka mengancam akan segera angkat kaki dari Samosir. (T12/k) This entry was posted on Minggu, Juli 1st, 2007 at 4:35 am and is filed under Marsipature Hutanabe. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Pesta Bolon, Reuni Keluarga Pemicu Pariwisata

Oleh Jaka S Suryo Sumber: Pelita.or.id – 8 Juli 2007 Warga Sumatera Utara, selama sepekan ini, disuguhi sebuah pesta akbar alias Pesta Bolon yang diadakan di Pulau Samosir, Danau Toba. Sejak Sabtu (30/6), ratusan kendaraan bermotor, mulai truk hingga sepeda motor, beriringan menuju Danau Toba, tempat pesta akbar itu dilaksanakan. Yang menggelar hajat itu memang Marga Simbolon dan pelaksanaannya pun di desa atau huta Bolon, tapi menurut penggagasnya, pesta itu diharapkan memiliki dampak yang jauh lebih luas melewati batas desa itu. Ini rasa syukur keluarga besar Simbolon, soalnya pesta bagi orang Batak tidak lain adalah syukuran, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia Effendi MS Simbolon, sang penggagas itu. Menurut dia, pesta akbar yang pertama kali digelar di Danau Toba itu diharapkan menjadi oase di tengah gersangnya kegiatan di kawasan pariwisata itu. Penyelenggara menjadikan Pesta Bolon yang digelar selama sepekan itu ajang yang bisa dinikmati banyak orang, termasuk wisatawan yang datang dari mana saja. Maka dalam seminggu sejak acara itu dibuka, digelarlah berbagai kesenian berbudaya Batak, juga sejumlah kegiatan olahraga. Kita harapkan kegiatan ini memberi kontribusi bagi daerah yang memang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah wisata, kata Effendi. Perkataan Effendi itu secara langsung menunjuk pada potensi Danau Toba dan Pulau Samosirnya. Selama ini kawasan itu memang dikenal sebagai tujuan wisata, walaupun belum didukung infrastruktur memadai. Bagaimana turis atau investor mau datang ke sini kalau infrastrukturnya tak disediakan pemerintah. Terutama bandara sebagai pintu masuknya, katanya. Saat ini, wisatawan yang akan berkunjung ke Danau Toba dan Samosir harus rela melakukan perjalanan darat selama tujuh hingga delapan jam dari Medan. Itulah sebabnya, Effendi Simbolon, sebagai salah seorang putra daerah, mendesak pemerintah pusat membangun bandar udara di Pulau Samosir. Menurut dia, jika memang pemerintah ingin mengenjot devisa negara melalui sektor pariwisata Danau Toba, pembangunan bandara di Pulau Samosir harus menjadi prioritas. Kita tidak mengada-ada, potensi keindahan alam di sini sudah ada dan bagus. Danau Toba merupakan danau air tawar terbesar di dunia yang berada pada ketinggian 1.000 meter di atas laut, kata Effendi. Pemerintah pusat, katanya, bisa mengenjot pendapatan devisa negara melalui sektor pariwisata ini dengan syarat benar-benar serius dan fokus dalam pembenahan infrastruktur. Menurut Bupati Samosir Mangindar Simbolon, wilayah Kabupaten Toba Samosir memiliki luas daratan yakni seluas 70.000 hektare di Pulau Samosir dan 75.000 hektare di Pulau Sumatera. Sedangkan luas Danau Toba 110.000 hektare. Penduduk Toba Samosir sesuai hasil sensus 2006 sebanyak 131.000 jiwa. Pesta Bolon ini pertama kali dilaksanakan yang diselenggarakan oleh keluarga besar Marga Simbolon, kata Bupati Toba Samosir Mangindar Simbolon. Untuk itu, bupati mengharapkan di masa mendatang kelompok marga-marga yang lain bisa membuat acara seperti ini. Marga Simbolon saat ini sudah mencapai 23 generasi dengan 68.000 kepala keluarga yang tersebar di seluruh dunia. Pesta Bolon memang tak ubahnya sebuah reuni akbar Marga Simbolon. Tak salah jika seorang warga Samosir dari keluarga Sihaloho dengan berkelakar mengatakan Pesta Simbolon itu kan pestanya Simbolon. Pesta Bolon yang dipusatkan di Huta Bolon, Parbaba, Samosir, diselenggarakan Marga Simbolon, yang merupakan salah satu marga yang berasal dari Pulau Samosir. Dengan misi Pomparan Simbolon towards our future pesta ini diharapkan mampu memberikan peluang bagi masyarakat Samosir untuk menyajikan potensi daerahnya guna menunjang pembangunan daerah. Pesta dikemas dengan beragam kegiatan, seperti berbagai atraksi seni, budaya, serta olahraga yang bersifat tradisional, nasional dan internasional. Acara pembukaan dimulai dengan Pencanangan Peduli Pembangunan Bona Pasogit. Dilanjutkan dengan atraksi tari-tarian dan pencak silat Batak, aerosport, parade mobil hias serta Gondang Symphony. Puncak acara pembukaan dimeriahkan dengan atraksi terjun payung. Juga sajian lagu-lagu Batak yang dimeriahkan artis Febi Febiola dan Sandro Tobing. Pada hari kedua, 2 Juli 2007, dilaksanakan ritual suku Batak Sulang Bao, Galang Paniaran serta hiburan tradisional Batak. Pada hari ketiga kembali dilakukan acara adat berupa Mangkariri Horbo, Gondang Suhut, serta pelantikan pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna se Indonesia. Hari-hari berikutnya hingga 7 Juli 2007 dilaksanakan berbagai festival seni budaya serta olahraga tradisional seperti Solu Bolon, Solu Parsadaan, olahraga jet ski, voli pantai, Samosir 10 K, terjun payung, dan diakhiri dengan atraksi kembang api. Ajang reuni keluarga yang dipadukan dengan kegiatan seni budaya serta olahraga ini untuk pertama kalinya mampu mempertemukan keluarga besar Simbolon dari seluruh penjuru dunia. Kita senang, ini pertama kalinya Marga Simbolon berkumpul bersama setelah 23 generasi, kata Kickdown Simbolon yang bersama keluarga datang dari Sidempuan, Tapanuli Selatan. Menurut Kickdown, ia bersama keluarga besar Simbolon asal Sidempuan, Tapanuli Selatan rela berkendara semalam suntuk. Setidaknya empat mobil, dua truk dan enam sepeda motor ikut dalam konvoi Simbolon Sidempuan ini. Ajang yang dipersiapkan selama satu tahun tersebut diperhitungkan secara rinci. Puluhan tenda pleton disiapkan untuk penginapan para peserta asal luar kota. Namun, seperti tak ada gading yang tak retak, kemeriahan, kemegahan, dan antusias peserta seakan direcoki satu hal yang sepele namun pokok, yakni langkanya air bersih. Semua sih sudah tertata komplit, tenda penginapan, makan, hanya soal mandi ini yang nggak ada. Kalau gini, bisa-bisa kami pulang nanti. Sepertinya acara pesta tujuh hari bisa gagal gara-gara air bersih ini, kata Kickdown Simbolon. (ant)

Pesta Bolon, Reuni Keluarga Pemicu Pariwisata

Laporan: Warga Sumatera Utara, selama sepekan ini, disuguhi sebuah pesta akbar alias Pesta Bolon yang diadakan di Pulau Samosir, Danau Toba. Pesta Bolon, Reuni Keluarga Pemicu Pariwisata Oleh Jaka S Suryo Warga Sumatera Utara, selama sepekan ini, disuguhi sebuah pesta akbar alias Pesta Bolon yang diadakan di Pulau Samosir, Danau Toba. Sejak Sabtu (30/6), ratusan kendaraan bermotor, mulai truk hingga sepeda motor, beriringan menuju Danau Toba, tempat pesta akbar itu dilaksanakan. Yang menggelar hajat itu memang Marga Simbolon dan pelaksanaannya pun di desa atau huta Bolon, tapi menurut penggagasnya, pesta itu diharapkan memiliki dampak yang jauh lebih luas melewati batas desa itu. Ini rasa syukur keluarga besar Simbolon, soalnya pesta bagi orang Batak tidak lain adalah syukuran, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia Effendi MS Simbolon, sang penggagas itu. Menurut dia, pesta akbar yang pertama kali digelar di Danau Toba itu diharapkan menjadi oase di tengah gersangnya kegiatan di kawasan pariwisata itu. Penyelenggara menjadikan Pesta Bolon yang digelar selama sepekan itu ajang yang bisa dinikmati banyak orang, termasuk wisatawan yang datang dari mana saja. Maka dalam seminggu sejak acara itu dibuka, digelarlah berbagai kesenian berbudaya Batak, juga sejumlah kegiatan olahraga. Kita harapkan kegiatan ini memberi kontribusi bagi daerah yang memang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah wisata, kata Effendi. Perkataan Effendi itu secara langsung menunjuk pada potensi Danau Toba dan Pulau Samosirnya. Selama ini kawasan itu memang dikenal sebagai tujuan wisata, walaupun belum didukung infrastruktur memadai. Bagaimana turis atau investor mau datang ke sini kalau infrastrukturnya tak disediakan pemerintah. Terutama bandara sebagai pintu masuknya, katanya. Saat ini, wisatawan yang akan berkunjung ke Danau Toba dan Samosir harus rela melakukan perjalanan darat selama tujuh hingga delapan jam dari Medan. Itulah sebabnya, Effendi Simbolon, sebagai salah seorang putra daerah, mendesak pemerintah pusat membangun bandar udara di Pulau Samosir. Menurut dia, jika memang pemerintah ingin mengenjot devisa negara melalui sektor pariwisata Danau Toba, pembangunan bandara di Pulau Samosir harus menjadi prioritas. Kita tidak mengada-ada, potensi keindahan alam di sini sudah ada dan bagus. Danau Toba merupakan danau air tawar terbesar di dunia yang berada pada ketinggian 1.000 meter di atas laut, kata Effendi. Pemerintah pusat, katanya, bisa mengenjot pendapatan devisa negara melalui sektor pariwisata ini dengan syarat benar-benar serius dan fokus dalam pembenahan infrastruktur. Menurut Bupati Samosir Mangindar Simbolon, wilayah Kabupaten Toba Samosir memiliki luas daratan yakni seluas 70.000 hektare di Pulau Samosir dan 75.000 hektare di Pulau Sumatera. Sedangkan luas Danau Toba 110.000 hektare. Penduduk Toba Samosir sesuai hasil sensus 2006 sebanyak 131.000 jiwa. Pesta Bolon ini pertama kali dilaksanakan yang diselenggarakan oleh keluarga besar Marga Simbolon, kata Bupati Toba Samosir Mangindar Simbolon. Untuk itu, bupati mengharapkan di masa mendatang kelompok marga-marga yang lain bisa membuat acara seperti ini. Marga Simbolon saat ini sudah mencapai 23 generasi dengan 68.000 kepala keluarga yang tersebar di seluruh dunia. Pesta Bolon memang tak ubahnya sebuah reuni akbar Marga Simbolon. Tak salah jika seorang warga Samosir dari keluarga Sihaloho dengan berkelakar mengatakan Pesta Simbolon itu kan pestanya Simbolon. Pesta Bolon yang dipusatkan di Huta Bolon, Parbaba, Samosir, diselenggarakan Marga Simbolon, yang merupakan salah satu marga yang berasal dari Pulau Samosir. Dengan misi Pomparan Simbolon towards our future pesta ini diharapkan mampu memberikan peluang bagi masyarakat Samosir untuk menyajikan potensi daerahnya guna menunjang pembangunan daerah. Pesta dikemas dengan beragam kegiatan, seperti berbagai atraksi seni, budaya, serta olahraga yang bersifat tradisional, nasional dan internasional. Acara pembukaan dimulai dengan Pencanangan Peduli Pembangunan Bona Pasogit. Dilanjutkan dengan atraksi tari-tarian dan pencak silat Batak, aerosport, parade mobil hias serta Gondang Symphony. Puncak acara pembukaan dimeriahkan dengan atraksi terjun payung. Juga sajian lagu-lagu Batak yang dimeriahkan artis Febi Febiola dan Sandro Tobing. Pada hari kedua, 2 Juli 2007, dilaksanakan ritual suku Batak Sulang Bao, Galang Paniaran serta hiburan tradisional Batak. Pada hari ketiga kembali dilakukan acara adat berupa Mangkariri Horbo, Gondang Suhut, serta pelantikan pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna se Indonesia. Hari-hari berikutnya hingga 7 Juli 2007 dilaksanakan berbagai festival seni budaya serta olahraga tradisional seperti Solu Bolon, Solu Parsadaan, olahraga jet ski, voli pantai, Samosir 10 K, terjun payung, dan diakhiri dengan atraksi kembang api. Ajang reuni keluarga yang dipadukan dengan kegiatan seni budaya serta olahraga ini untuk pertama kalinya mampu mempertemukan keluarga besar Simbolon dari seluruh penjuru dunia. Kita senang, ini pertama kalinya Marga Simbolon berkumpul bersama setelah 23 generasi, kata Kickdown Simbolon yang bersama keluarga datang dari Sidempuan, Tapanuli Selatan. Menurut Kickdown, ia bersama keluarga besar Simbolon asal Sidempuan, Tapanuli Selatan rela berkendara semalam suntuk. Setidaknya empat mobil, dua truk dan enam sepeda motor ikut dalam konvoi Simbolon Sidempuan ini. Ajang yang dipersiapkan selama satu tahun tersebut diperhitungkan secara rinci. Puluhan tenda pleton disiapkan untuk penginapan para peserta asal luar kota. Namun, seperti tak ada gading yang tak retak, kemeriahan, kemegahan, dan antusias peserta seakan direcoki satu hal yang sepele namun pokok, yakni langkanya air bersih. Semua sih sudah tertata komplit, tenda penginapan, makan, hanya soal mandi ini yang nggak ada. Kalau gini, bisa-bisa kami pulang nanti. Sepertinya acara pesta tujuh hari bisa gagal gara-gara air bersih ini, kata Kickdown Simbolon. (ant) Sumber: http://203.130.242.190//artikel/32796.shtml - 8 Juli 2007

Pesta Simbolon di Pangururan Disemarakkan Atraksi 7 Pesawat Tempur TNI

Pesta Bolon (Pabolon) Simbolon, Boru & Bere se-Dunia akan berlangsung selama seminggudi Kecamatan Pangururan Samosir dimulai Minggu (1/7) dan berakhir Sabtu (7/7/2007). Bekerjasama dengan Internasional Event Organized, diperkirakan biaya pesta yang dibutuhkan, secara kumulatif, mencapai puluhan miliar rupiah. Demikian dikemukakan Ketua Umum Simbolon Efendi Simbolon SE (anggota DPR RI) di Bandara Polonia, Selasa (26/6) sesaat sebelum bertolak dengan helikopter ke Muara dan selanjutnya ke Pangururan Samosir untuk mematangkan persiapan pesta. Pesta yang diperkirakan dihadiri lebih dari seratus ribu keturunan Raja Bolon Simbolon itu, kata Efendi, sangat mendapat respon positip dari putra-putri terbaik marga Simbolon saat ini seperti Marihad Simbolon (Parna Raya), Letjen TNI Cornel Simbolon, Mayjen TNI Mahidin Simbolon, Mayjen TNI Romulo Simbolon, Brigjen (Purn) TNI Edward Simbolon dll. Sesuai koordinasi terakhir dengan KSAU dan Panglima, lanjutnya, Pabolon akan disemarakkan atraksi 7 pesawat tempur milik TNI AU di wilayah udara Samosir. Bahkan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu seperti Menaker, Menkokesra, Menteri Pariwisata, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Menhub telah menyatakan kesiapannya untuk hadir di pesta dimaksud. Pabolon meliputi kegiatan-kegiatan ibadah raya, festival koor, pesta adat Batak, pesta kembang api, peduli Bonapasogit, mangalahat horbo, parsantian, tortor, seminar, pameran, hiburan dan kejuaraan/perlombaan olahraga. Hiburan misalnya, akan menampilkan musical show, jazz, R&B, dangdut dan gondang simphony. Sedangkan di bidang olahraga, Ketua Umum KTI Capt Anton Sihombing (istrinya br Simbolon) akan menggelar 2 (dua) kejuaraan tinju nasional, perbaikan peringkat dan partai tinju wanita. Selain itu juga ada “Samosir International Open Water Championship”, Samosir 10 K, catur, power boating, solu bolon dan “Samosir Fly in Aerosport”. “Seluruh perlombaan olahraga didukung oleh seluruh induk organisasinya seperti PRSI, Percasi, KTI dan lain-lain”, ujar Efendi seraya menyebut Pabolon juga merupakan Visit Samosir 2007 yang diharapkan menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya, bertujuan mengembangkan sektor pariwisata daerah itu, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Samosir. Informasi lain diperoleh SIB, penyelenggaraan Pesta Pabolon selama tujuh hari yang berakhir 7/7-2007 ada kaitannya dengan Raja Bolon Simbolon yang memiliki 7 anak, yakni Simbolon Tuan, Altong na begu, Juara Bulan, Pande Sahata, Suhutnihuta, Sirimbang dan Hapotan. (R8/q) Sumber: hariansib.com – 29 Juni 2007 Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Juni 29th, 2007 Medan (SIB)

Atraksi Pesawat Tempur akan Meriahkan Pesta Bolon

Jakarta ( Berita ) : Atraksi pesawat tempur milik TNI AU akan memeriahkan Pesta Bolon yang berlangsung di Kabupaten Samosir di Danau Toba pada 1-7 Juli 2007 dengan berbagai kegiatan budaya, adat serta olahraga tradisional maupun modern. “Atraksi pesawat tempur ini sudah dibicarakan dengan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto dan pimpinan TNI AU. Keikutsertaan atau pelibatan pesawat tempur TNI dalam Pesta Bolon, yaitu untuk lebih mendekatan dan menggugah kecintaan masyarakat kepada TNI,” kata Ketua Umum Punguan Simbolon Boru dan Bere sedunia Effendi MS Simbolon kepada wartawan, kemarin, di Jakarta. Effendi menjelaskan, kegiatan Pesta Bolon yang digagas marga Simbolon se dunia agar tidak melupakan kampung halamannya dari perantauan di seluruh dunia. “Pesta Bolon merupakan sukuran akbar dan kegiatan tidak bersifat hura-hura,” kata politisi dari partai berlambang banteng gemuk itu. Effendi yang juga anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP menjelaskan, Pesta Bolon diselenggarakan di Samosir sebagai tempat asal marga Simbolon. Samosir merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berada di tengah danau, yaitu Danau Toba. Kabupaten ini dibentuk tiga tahun lalu. Selain pesta adat dan budaya, Pesta Bolon didukung Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Komisi Tinju Indonesia (KTI), Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) dan Persatuan Olahraga Perairan Seluruh Indonesia (POPSI). Untuk renang, Pesta Bolon menargetkan pemecahan rekor MURI dalam renang massal melintasi Danau Toba, sedangkan POPSI dan PODSI akan menyelenggarakan berbagai cabang termasuk perahu tradisional (solu bolon-red). Sedangkan KTI akan mempertandingkan enam gelar nasional serta pertandingan eksibisi tinju wanita. Percasi juga akan menyelenggarakan berbagai pertandingan, termasuk target memecah rekor MURI berupa catur oleh 700 orang. Khusus catur, kata Effendi Simbolon, panitia menargetkan hanya 250 peserta, namun peminatnya mencapai 15 ribu orang. “Panitia kebingungan menampung minat calon peserta. Mungkin karena catur sudah seperti olahraga wajib bagi orang Batak,” katanya. Mengenai olahraga udara, FASI merencanakan akan menyelenggarakan sembilan kelas, termasuk gantole, paralayang, paramotor serta etrjun tandem. semua cabang olahraga yang dipertandingkan akan melibatkan atlet nasional dan daerah. sedangkan catu, selain master nasional, juga grand master inetrnasional, baik pria maupun wanita. Effendi menjelaskan mengenai seluruh kegiatan ini dilakukan tanpa menggunakan dana APBN. “Seluruhnya terselenggara atas kemandirian marga Simbolon yang tersebar di berbagai negara, termasuk di Afrika,” ungkapnya. Ia mengakui tidak mudah menyelenggarakan Pesta Bolon di kabupaten yang baru tiga tahun dibentuk. Sarana yang ada masih sangat terbatas, apalagi berada di tengah Danau Toba. “Akan lebih mudah bila diselenggarakan di Jakarta, tetapi kami bertekad tetap menyelenggarakan Peta Bolon ini di Samosir yang masih terbelakang,” katanya. Keterbatasan yang masih dihadapi terkait loaksi Pesta Bolon adalah sarana dan prasarana. Karena itu, peserta akan ditempatkan pada perkemahan di lokasi sekitar 26 hektare. “Walaupun berada di lokasi yang miskin, kami yakin hati masyarakatnya tidak miskin,” katanya. Pesta Bolon ini diharapkan dapat menggugah perkembangan berbagai bidang di Samosir, termasuk pengembangan lebih serius Danau Toba. “Persiapan untuk menyelenggarakan Pesta Bolon sekitar satu tahun dan tidak ada kaitannya dengan Pesta danau Toba,” pungkasnya. (iws) Artikel dalam kategori : Nasional Sumber: BeritaSore.com – Sabtu, 23 Juni 2007 23 Juni 2007 | 13:48 WIB

Mona Ratuliu Dkk Siap Promosikan Pulau Samosir

Kapanlagi.com - Sejumlah artis terkenal, seperti Mona Ratuliu, Edies Adelia, Femmy Permatasari dan Anya Dwinov, siap mempromosikan potensi dan keindahan Pulau Samosir, Sumatera Utara. "Saya berharap bisa ikut mempromosikan keindahan Pulau Samosir. Biar Indonesia tidak hanya dikenal dengan Bali," kata Femy Permatasari, di sela rapat persiapan "Pesta Bolon" di Jakarta, Kamis. Artis-artis itu diundang oleh "paguyuban" warga masyarakat bermarga Simbolon, untuk menghadiri "Pesta Bolon" (Syukuran Akbar) yang bakal digelar mulai 1-7 Juli 2007 di Desa Parbaba, Pangururan, Samosir. Sebagai anak bangsa, Femmy sangat bangga dengan kegiatan yang bersifat mempererat persatuan dan kesatuan, yang sekaligus juga dapat membuka mata masyarakat nasioanal dan internasional tentang keindahan Pulau Samosir. Edies Adelia mengaku belum pernah menginjakkan kakinya di Pulau Samosir, meski ia sudah beberapa kali ke Medan. "Kalau saya diajak, saya akan siapkan waktu dua hari untuk ikut meramaikan pesta rakyat tersebut," katanya. Anya Dwinov mengaku tahu keberadaan Pulau Samosir ketika belajar peta buta, sewaktu duduk di bangku sekolah dasar. Tetapi sejak SMP dan SMA, ia tidak pernah lagi mendengar nama Pulau Samosir dibicarakan orang. "Kalau diajak ikut meramaikan Pesta Bolon, saya senang sekali," katanya. Sementara Mona Ratuliu mengatakan dirinya sewaktu kanak-kanak pernah beberapa kali ke Danau Toba, karena secara kebetulan memiliki banyak saudara yang tinggal di Medan. Ia juga mengaku bangga bila dilibatkan dalam acara tersebut. (*/erl) Lihat Profil: Mona Ratuliu, Edies Adelia, Femmy Permatasari, Anya Dwinov KOMENTAR PEMBACA Anna (01-12-2008 16:41:26) Saya dukung 100 %, karena itu sangat baik untuk mengharumkan nama Indonesia ke Kancah Internasional. Karena potensi Keindahan Pulau Bali dan Pulau Samosir hampir sama hanya saja Pulau Samosir kurang Sumber: Kapanlagi.com - Jum'at, 04 Mei 2007 14:33

Menbudpar Dukung Pesta Bolon Simbolon 2007

Jakarta – Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Watjik, menegaskan mendukung penyelenggaraan Pesta Bolon atau Pesta Besar di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, 1-7 Juli 2007. Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program Kementerian Budaya dan Pariwisata yang bertema “Kenalilah Negerimu, Cintailah Negerimu”. “Sejalan dengan itu saya berharap penduduk setempat meningkatkan keramahan dan sopan santun karena dua faktor itu yang juga turut menyukseskan kegiatan budaya,” kata Jero Watjik seusai menerima Panitia Penyelenggara Pesta Bolon Simbolon Boru Dohot Bere Sedunia 2007 yang dipimpin Ketua Umumnya Raden Simbolon di Jakarta, Kamis (14/12) siang. Menteri mengingatkan dampak positif aktivitas pariwisata akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Raden Simbolon yang didampingi Effendi MS Simbolon, Dr Hatta Simbolon, Richard Simbolon, Ricardo Siahaan dan Gumanti Simbolon menambahkan, pesta akan dihadiri sedikitnya 100.000 pengunjung dari Kabupaten Samosir dan Provinsi Sumatera Utara, keluarga besar Simbolon dan Boru dari seluruh Indonesia dan mancanegara, undangan, wisatawan asing serta domestik. (sjarifuddin) Copyright © Sinar Harapan 2003 Sumber: Sinar Harapan – 15 Desember 2006

Pesta Bolon Simbolon 1-7 Juli 2007

LATAR BELAKANG Kecenderungan masyarakat Batak untuk merantau sudah terjadi sejak dahulu jauh sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini banyak dipengaruhi oleh dinamika kultural yang berkeinginan kuat untuk memperbaiki kehidupan, mengingat kondisi dan keterbatasan lahan yang kurang mendukung. Tidak terkecuali marga Simbolon, yang asal usulnya dari Pulo Samosir saat ini sudah mencapai generasi ke-23 sudah tersebar di seluruh Indonesia bahkan banyak yang merantau sampai ke manca negara. Sehingga banyak Kakek Nenek, Orang tua dan putra/i Simbolon sekarang ini tidak lagi kelahiran Bona Pasogit. Mayoritas dari marga Simbolon perantau tersebut sudah lama atau bahkan belum pernah pulang kampung meskipun kerinduan dan hasrat membara untuk bisa berjiarah ke kampung halamannya. Di samping itu masih ada marga Simbolon yang tidak mengerti bahwa asal usul sebenarnya adalah dari Pangururan Samosir. Demikian juga kalau kita melihat pembangunan di Pulau Samosir terasa sangat lambat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia padahal potensi Pulau Samosir banyak yang bisa dikembangkan antara lain pada sektor pariwisata, sesuai dengan visi Kabupaten Samosir untuk menjadi Kabupaten Pariwisata. Sejalan dengan hal tersebut di atas, komunitas Samosir yang berada di perantauan dituntut untuk berperanserta mendukung program pemerintah kabupaten (pemkab) Samosir dengan cara mensinerjikan dan mengembangkan net working sesuai dengan potensi yang ada untuk membantu mempercepat pembangunan Samosir. II MAKSUD DAN TUJUAN Untuk memenuhi keinginan tersebut diatas, maka Pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boru se Indonesia bermaksud menyelenggarakan suatu Pesta Bolon Simbolon Boru & Bere se-Dunia 2007 di Pulau Samosir dengan thema VISIT SAMOSIR 2007. Sedangkan tujuannya adalah: 1. Pengucapan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya yang telah diterima oleh seluruh keluarga Besar Simbolon. 2. Lebih mempererat hubungan kekerabatan antar keluarga Besar Simbolon. 3. Memenuhi kerinduan para perantau, khususnya generasi muda terhadap kampung halamannya (bona pasogit). 4. Mengumpulkan dan mensinerjikan potensi-potensi yang dimiliki oleh Keluarga Besar Simbolon di perantauan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Kabupaten Samosir dan Propinsi Sumatera Utara. 5. Melaksanakan gerakan nyata peduli pembangunan Bona Pasogit disegala sektor. 6. Membantu mempromosikan potensi wisata Samosir kepada masyarakat dunia. 7. Memilih Pengurus Pusat Punguan Pomparan Simbolon dohot Boruna seluruh Indonesia periode 2007 – 2012. III Ruang Lingkup Kegiatan Sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya Pesta Bolon ini maka disiapkan beberapa kegiatan-kegiatan yaitu: 1. Memfasilitasi kehadiran seluruh Keluarga Besar Simbolon di seluruh Indonesia dan Mancanegara ke Bona Pasogit. Kita menyadari bahwa sarana dan prasarana di Pulau Samosir saat ini masih minim. Pada acara pesta bolon ini diharapkan hadir 100.000 orang keluarga Besar Simbolon dan kemungkinan besar juga dihadiri oleh pengunjung lainnya, sehingga dukungan sarana transportasi dan akomodasi yang memadai sangat dibutuhkan. Daya tampung sarana akomodasi Hotel dan penginapan lainnya serta Restauran yang ada di Pulo Samosir hanya mampu menampung sekitar 2.800 orang sehingga perlu di persiapkan sarana akomodasi lain dengan: a. Membangun Perkemahan/penginapan berupa tenda-tenda di suatu lokasi yang telah disediakan oleh kerabat keluarga Simbolon. b. Memanfaatkan Rumah Penduduk Saat ini Panitia Pesta telah dan masih terus mendata rumah-rumah penduduk di Samosir yang diperkirakan dapat menampung saudara-saudaranya dari perantauan selama pesta berlangsung. c. Memanfaatkan Gedung Sekolah Karena pesta ini direncanakan dilaksanakan pada saat liburan sekolah, maka bila masih diperlukan, panitia akan memanfaatkan gedung-gedung sekolah. d. Mendirikan Dapur Umum Untuk memenuhi kekurangan sarana konsumsi, panitia akan mendirikan dapur umum yang tersebar di beberapa lokasi. e. Menyiapkan sarana transportasi lokal darat dan danau 2. Menyelenggarakan Pesta Adat Batak Pesta Adat sebagai acara ritual nenek moyang orang Batak merupakan hal yang wajib dilakukan. Panitia akan menyediakan seluruh kebutuhan pesta dan juga menghadirkan tokoh adat marga Simbolon, maupun Bius yang ada di bona pasogit. 3. Menyelenggarakan Ibadah Raya Oikumene Sebagai bangsa yang beragama, maka sudah sepantasnya diadakan suatu Doa pengucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya kepada seluruh keluarga besar Simbolon. 4. Menyelenggarakan Pesta Seni, Budaya, dan Olah Raga Untuk menghibur dan mengisi acara selama di Samosir, Panitia akan menyelenggarakan Pesta Seni, Budaya dan Olah Raga yang diikuti oleh masyarakat umum, atlet profesionaldan Keluarga Besar Simbolon. 5. Menyelenggarakan Pemilihan Pengurus Pusat Periode 2007 – 2012 Melaksanakan pemilihan Pengurus Pusat Punguan Simbolon-Boru dohot Berena Se-Indonesia Peridoe 2007 - 20012 sebagaimana diamanatkan dalam Sarasehan di Medan pada bulan Agustus 2006. IV PENYELENGGARA Pengelenggara Pesta telah dibentuk Panitia Pelaksana tingkat Pusat dan Lokal. V PESERTA Peserta Pesta Bolon yang diharapkan hadir selama 7 (tujuh) hari bisa mencapai sekitar 100.000 orang berasal dari: 1. Warga Kabupaten Samosir dan Propinsi Sumatera Utara 2. Keluarga Besar Simbolon dan Boru yang merantau di seluruh Indonesia dan Mancanegara 3. Undangan 4. Wisatawan asing dan domestik VI WAKTU PENYELENGGARAAN Pesta ini direncanakan penyelenggaraannya pada saat liburan sekolah agar dapat dihadiri oleh seluruh Keluarga Besar Simbolon. Ø PELAKSANAAN PESTA : 1 Juli 2007 – 7 Juli 2007 Ø SOSIALISASI & PROMOSI : 1 Nop. 2006 – 14 Juli 2007 1. Bentuk Kegiatan Sosialisasi • Mengadakan road show ke daerah secara berkala • Menyelenggarakan Seminar dan Workshop • Membuat web site http://www. simbolon-visitsamosir.org 2. Bentuk Kegiatan Publikasi dan Promosi • Konfrensi Pers per 3 bulan • Menyebarkan pamflet dan brosur. • Pemasangan banner, spanduk dan bilboard • Publikasi melalui media cetak dan elektronik. • Membagikan kaos, topi, pin dan souvenir lainnya. • Membagikan Kalender dan Buku Agenda 2007. VII RENCANA KEGIATAN Sesuai dengan maksud dan tujuan penyelenggaraan pesta ini, maka secara garis besar pesta ini dapat dibagi dua kegiatan utama yaitu: 1. Pesta Adat dan Ibadah yaitu untuk melepas rindu seluruh keluarga besar Simbolon 2. Pesta Seni, Budaya dan Olah Raga, yaitu untuk menghibur seluruh Keluarga Simbolon yang pada saat itu ada di Samosir, Masyarakat Samosir dan sekitarnya dan wisatawan yang ada pada saat itu serta memperkenalkan potensi pariwisata Samosir. VIII LOKASI PESTA Kegiatan Pesta Bolon ini akan di pusatkan di Kota Pangururan Samosir dan beberapa kegiatan dilaksanakan tersebar di seluruh Kabupaten Samosir seperti: • Pangururan • Siambalo • Rianiate • Simbolon Posted by Samosir Nauli at 6:44 AM Sumber: Samosir 1 THURSDAY, APRIL 12, 2007

Samosir Menyambut Pesta Bolon 2007

JAKARTA--MIOL: Kawasan Samosir menyambut hadirnya Pesta Bolon se-dunia bertema "Visit Samosir 2007" yang diselenggarakan selama sepekan pada 1-7 Juli 2007. Kegiatan ini diarahkan untuk menarik sebanyak-banyaknya turis asing dan domestik. Ketua Umum Pesta Bolon "Visit Samosir 2007" Raden Simbolon di Jakarta, Jumat (15/12) menjelaskan, kegiatan ini sudah mendapat rekomendasi dari instansi terkait di daerah Sumatra Utara (Sumut), bahkan menjadi agenda tersendiri bagi Pemerinah Provinsi Sumatra Utara. Pada "Visit Samosir 2007" akan dilaksanakan berbagai kegiatan. Pada 1 Juli dilaksanakan kebaktian bersama, 2 dan 3 Juli acara adat dan empat hari berikutnya (4-7 Juli) pesta rakyat meliputi hiburan, seni budaya tradisional, pertandingan olahraga, dan lain sebagainya. "Kini sedang disusun acara yang lebih rinci," kata Raden Simbolon, dan menambahkan, pada prinsipnya kegiatan tersebut akan dijadikan sebagai hiburan spektakuler bagi masyarakat, sekaligus sebagai upaya pengembangan pariwisata. Semua daerah kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba akan disertakan, yakni Kabupaten Simalungun, Tanah Karo, Dairi, Toba Samosir (Tobasa), Samosir, Tapanuli Utara (Taput), dan Humbang Hasundutan. Pihaknya juga akan mengundang semua utusan marga-marga yang ada di kota-kota besar di Indonesia, khususnya dari Ibu Kota Jakarta. Panitia sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan jasa transportasi, baik pesawat udara, darat, maupun laut. Jika kerja sama terwujud, kemungkinan besar panitia akan memberi fasilitas kepada pengunjung yang akan hadir, seperti diskon ongkos, baik melalui pesawat, kapal laut, maupun angkutan darat. "Namun, seberapa besar diskon yang diberikan masih dalam pembahasan," katanya. Raden Simbolon bersama jajaran kepanitiaan telah menghadap Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk beraudiensi terkait festival itu. Raden Simbolon didampingi antara lain Richard Simbolon (Ketua Pelaksana) dan Ketua Umum Punguan Simbolon Boru dan Bere se-dunia yang juga anggota DPR Effendi Simbolon. Saat menerima mereka, Menbudpar Jero Wacik menyatakan dukungan kepada instansi, lembaga, dan organisasi masyarakat yang punya kepedulian untuk pengembangan pariwasata di Indonesia. Apalagi maju-mundurnya pariwisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat secara keseluruhan. "Ada 17 instansi pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan parisiwisata. Namun partisipasi masyarakat masih sangat dibutuhkan" kata Jero Wacik. Daerah wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan asing ialah Pulau Bali, Jawa, dan Sumatra. Bahkan pariwisata di wilayah Sumatra terhitung potensial karena wilayah ini memiliki sejumlah aset wisata. Persoalannya, potensi di Sumatra masih belum tergarap. Industri pariwisata, perlu mendapat dukungan di antaranya penyediaan fasilitas dan transportasi. Kepada panitia penyelenggara Pesta Bolon se-dunia, Jero Wacik mengatakan, keindahan alam Danau Toba, Pulau Samosir terkenal di penjuru dunia, sehingga perlu dikembangkan seoptimal mungkin menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang bisa diandalkan pada masa mendatang. "Saya sangat mendukung pelaksanaan Pesta Bolon 'Visit Samosir 2007'," katanya. Apalagi, kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat terhadap pemerintah untuk mengimplementasikan Inpres 16/2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaaan dan Pariwisata. Karena itu, disarankan juga agar masyarakat Sumut, khususnya masyarakat di Kawasan Danau Toba tidak menyia-nyiakan kesempatan "Visit Samosir 2007" dengan cara berlaku sopan dan ramah untuk menyambut kedatangan peserta Pesta Bolon tersebut. "Coba upayakan seramah mungkin, terhadap wisatawan yang berkunjung ke daerah itu," katanya. (Ant/OL-02) Sumber: Media Indonesia. Sumber: Tuning Sunanti - Eljohn.net – 19 Desember 2006 Samosir Menyambut Pesta Bolon 2007 Selasa, 19 Desember 2006 11:10.47 WIB